Total ada 15 warga Surabaya jadi korban kecelakaan minibus dengan kereta api di perlintasan tanpa palang pintu wilayah Desa Ranupakis, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (19/11/2023) malam.
Menurut informasi yang diterima suarasurabaya.net dari Command Center 112 Surabaya per pukul 11.45 WIB, sembilan korban meninggal sudah dibawa ke Surabaya untuk dimakamkan pagi hingga siang ini. Sementara sisanya menyusul.
Berikut daftar warga meninggal dunia:
- Riono (58 tahun) warga Babatan, Wiyung, Surabaya
- Yelis agustiana (56 tahun) warga Dukuh Pakis, Surabaya
- Gatot Hari Cahyono (55 tahun) warga Gubeng Kertajaya, Gubeng Airlangga, Surabaya
- Nur Muhamad (56 tahun) warga Karang Pilang Surabaya
- Sumarti (56 tahun) warga Pakis Tirtosari, Pakis, Sawahan, Surabaya
- Sri Rahayu warga Simomulyo Baru, Kel. Simomulyo Baru, Kec. Sukomanunggal
- Edy Sugianto (57 tahun) warga Pakis Gunung, Pakis, Sawahan, Surabaya
- Titik ristianti (55 tahun) warga Putat Jaya C Timur, Putat Jaya Surabaya
- Suyono (54 tahun) warga Wonorejo, Manukan Kulon, Tandes, Surabaya
- Soekarnoto (56 tahun) warga Putat Jaya C Timur, Putat Jaya
- Maria Ana (58 tahun) warga Banyu Urip Wetan, Putat Jaya, Sawahan, Surabaya
Sementara empat orang mengalami luka berat masih dirawat di RSUD dr. Hariyoto Lumajang, dengan daftar sebagai berikut:
- Warsito (60 tahun) warga Banyu Urip wetan, Sawahan Surabaya
- Bayu Trinanto (58 tahun) warga Kembang Kuning Kulon Sawahan Surabaya
- Ardhika (57 tahun) warga Perumahan Grand Hasanah Surabaya
- A (4) cucu Sri Rahayu, warga Simomulyo Baru, Kel. Simomulyo Baru, Kec. Sukomanunggal
“Untuk pemulangan dua (jenazah) korban masih menunggu keluarga,” jelas Awang petugas Command Center 112 Surabaya saat dikonfirmasi suarasurabaya.net, Senin (20/11/2023). Dua jenazah yang dimaksud atas nama Gatot dan Sri Rahayu.
Sebelumnya, Anna Fajriatin Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya memastikan mengawal pemakaman 11 korban meninggal. Termasuk pemkot berencana memindahkan empat korban luka berat ke Surabaya namun melihat kondisi kesehatan para pasien terlebih dulu.
“Insya Allah tadi teman-teman para direktur RS sudah ditugaskan Pak Wali untuk komunikasi dengan RS Lumajang. Kalau kondisi pasien memungkinkan, maka akan dibawa ke RS Surabaya,” tandasnya. (lta/ham)