Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sangat khawatir tentang penularan penyakit di Gaza di mana bombardir Israel telah membuat penduduk berkumpul memadati tempat perlindungan dengan makanan dan air bersih yang kurang.
“Kami sangat khawatir dengan penyebaran penyakit ketika musim dingin tiba,” kata Richard Peeperkorn, Perwakilan WHO di Wilayah Pendudukan Palestina, dilansir Antara, Jumat (17/11/2023).
Ia mengatakan lebih dari 70.000 kasus infeksi pernafasan akut dan lebih dari 44.000 kasus diare telah tercatat di Gaza. Jumlah yang jauh lebih besar dari diperkirakan. Sebelumnya WHO telah memperingatkan mengenai tren mengkhawatirkan dalam penyebaran penyakit di Gaza.
Adanya bombardir dan serangan telah mengganggu sistem layanan kesehatan, akses ke air bersih sehingga menyebabkan warga memadati tempat perlindungan. Pada awal musim hujan dan kemungkinan terjadinya banjir juga meningkatkan ketakutan sistem pembuangan limbah di kawasan yang terkepung itu akan meluap dan menyebarkan penyakit.
Tidak adanya bahan bakar telah memaksa penutupan stasiun pompa pembuangan limbah dan fasilitas pemrosesan air laut menjadi air tawar (desalinasi) sehingga meningkatkan risiko kontaminasi air dan mewabahnya penyakit.
Badan Koordinasi PBB untuk Bantuan Kemanusiaan OCHA mengatakan pada Jumat, sekitar 813.000 orang di Gaza mengungsi di setidaknya 154 tempat perlindungan yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA.
“Kepadatan pengungsi memicu penyebaran penyakit, termasuk infeksi pernafasan akut dan diare serta menaikkan kekhawatiran atas kesehatan dan lingkungan” katanya. (ant/faz)