Aksi Bela Palestina Ajak Warga Surabaya Boikot Prduk Berafiliasi dengan Israel

Ratusan massa aksi bernama Koalisi Jawa Timur Bela Palestina menggelar demo dan ajakan untuk memboikot produk-produk berafiliasi dengan Israel di Surabaya, Jumat (17/11/2023) pukul 13.30 WIB siang.

Titik aksi hari ini tersebar di sejumlah tempat. Lokasi pertama berlangsung di Jalan Gubernur Suryo, tepat di depan Gedung Negara Grahadi. Pantauan suarasurabaya.net, massa aksi menggunakan sebagian ruas jalan untuk aksi di Jalan Gubernur Suryo.

Mereka membentangkan banner bergambar bendera Israel dengan tulisan “Anti Israel” dan tanda silang berwarna merah. Mereka juga berusaha menghentikan pengguna jalan untuk mengajak masyarakat memboikot produk berafiliasi dengan Israel, hingga menyebabkan jalanan Gubernur Suryo padat merambat.

Setelah sekitar satu jam menggelar aksi di depan Gedung Grahadi, mereka bergeser ke Jalan Basuki Rahmat. Yang mana di lokasi itu ada empat gerai besar makanan dan minuman, yang disebut memiliki afiliasi dengan Israel.

Taufik koordinator lapangan (Korlap) aksi hari ini menyatakan, tujuan aksi ini untuk menuntut sejumlah gerai makanan fast food supaya tutup sementara. Hingga agresi militer dari Zionis Israel terhadap Palestina berhenti.

“Beberapa fast food diduga berafiliasi dengan negara Zionis Israel. Kami menyampaikan dukungan tutup itu sampai penyerangan dari Israel berhenti,” katanya waktu ditemui di sela aksi.

Dirinya kemudian meminta semua manajemen makanan cepat saji untuk berkumpul di mobil komando dan menyampaikan tujuan aksi hari ini. Taufik kemudian menyerahkan surat tuntutan ke semua manajemen terkait permintaan menutup gerai hingga serangan Israel berhenti.

Tak berhenti sampai di situ, Taufik akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian bahwa Koalisi Jawa Timur Bela Palestina akan menggelar sweeping apabila gerai-gerai tersebut masih buka setelah aksi ini dilakukan.

“Koalisi Jawa Timur memberi tahu kepada pihak kepolisian. Bahwa selama satu minggu untuk melakukan sweeping di minimarket dan lainnya apabila masih menjual produk yang diduga berafiliasi dengan Israel kami meminta untuk tidak beroperasi,” jelasnya.

Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa bahwa membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel ke Palestina hukumnya haram.

Asrorun Niam Sholeh Ketua MUI bidang Fatwa menegaskan bahwa fatwa tersebut merupakan bentuk komitmen dukungan kepada perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina dan juga perlawanan terhadap agresi Israel serta upaya pemunahan kemanusiaan.

“Mendukung pihak yang diketahui mendukung agresi Israel, baik langsung maupun tidak langsung, seperti dengan membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel hukumnya haram,” kata Niam saat menyampaikan hasil fatwa MUI di Jakarta, Jumat (10/11/2023).(wld/faz)