Sabtu, 23 November 2024

TNI AU Selidiki Penyebab Jatuhnya Pesawat Super Tucano Lewat Data Recorder

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Tangkap layar video warga yang menggambarkan pesawat TNI AU yang jatuh di kawasan Pasuruan, Kamis (16/11/2023).

TNI Angakatan Udara (AU) tengah melakukan pencarian data recorder di dua pesawat jenis Super Tucano yang dilaporkan jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023) siang.

Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU menyatakan, data recorder tersebut merupakan kunci untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.

Data recorder pesawat banyak menyimpan data rekamana suara, gambar kamera pesawat, ketinggian kecepatan lokasi, dan semua yang dibutuhkan mengenain kondisi mesin pesawat. Tolong bantuannya untuk mengamankan dengan tidak memindahkan,” kata Agung waktu jumpa pers di Malang, Kamis sore.

Dua pesawat yang jatuh hari ini diketahui sedang menjalankan latihan formation flight. Total ada empat pesawat yang mengikuti latihan dan take off dari pangkalan TNI AU, di Landasan Udara Abdulrachman Saleh, Malang.

Sementara awak pesawat yang menjadi korban dalam peristiwa ini adalah Letkol Pnb Sandhra dan Kolonel Adm Widiono yang menumpangi pesawat dengan nomor registrasi TT-3111. Sementara Mayor Pnb Yuda dan Kolonel Pnb Subhan di pesawat dengan nomor registrasi TT-3103.

Dari informasi yang dihimpun suarasurabaya.net, terdapat dua lokasi jatuhnya pesawat. Pertama di perbatasan antara Desa Bulukandang dan Desa Panditan di Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan. Sementara lokasi kedua berada di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.

Agung telah memastikan, bahwa empat awak pesawat telah ditemukan dan dilakukan proses evakuasi. “Dua jenazah awal sudah datang dan dimasukkan ke rumah sakit, besok pagi kami akan mengadakan acara pelepasan jenazah secara militer,” tutur Agung.

Dari laporan sementara yang diterima Agung, dugaan penyebab dua pesawat itu jatuh salah satunya karena faktor cuaca. Namun pihak TNI AU bakal melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menguak kronologis jatuhnya pesawat.

“Tidak ada mengenai cacat pesawat, cuaca buruk yang membuat pesawat melihat, terlalu dekat dengan lereng gunung. Pure cuaca buruk, namun belum bisa memastikan karena akan ada penyelidikan lebih lanjut,” tandas Agung. (wld/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs