Selasa, 26 November 2024

BMKG Sebut Suhu Udara Permukaan Indonesia Naik 1,3 Derajat Celcius

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Dwikorita Karnawati Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memberikan keterangan pers mengenai antisipasi dampak El Nino usai mengikuti rapat kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/3/2023). Foto: Antara

Dwikorita Karnawati Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, suhu udara permukaan di Indonesia diproyeksikan akan terus naik sebesar 1,3 derajat Celcius sebagai dampak dari perubahan iklim dan emisi gas rumah kaca.

“Kenaikan suhu diproyeksikan semakin meningkat hampir di seluruh wilayah Indonesia dalam periode 2020-2049, bisa mencapai 1,3 derajat Celcius dibandingkan suhu rata-rata tahunan periode sebelumnya selama 1976-2005 sebagai baseline-nya,” ujar Dwikorita dilansir Antara pada Kamis (16/11/2023).

Dwikorita mengingatkan, pentingnya melakukan mitigasi untuk menekan laju kenaikan suhu di Indonesia demi kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

“Proyeksi suhu maksimum hampir di seluruh pulau besar di Indonesia hingga akhir abad ke-20 (tahun 2100), naiknya bisa mencapai 3,5 derajat Celcius bila kita tetap menjalankan bisnis seperti biasa tanpa ada mitigasi laju kenaikan suhu. Namun, bila ada mitigasi, maka diproyeksikan kenaikan suhu tidak akan melampaui 1,5 derajat Celcius,” jelasnya.

Ia mengemukakan, BMKG selama ini telah berupaya untuk mengatasi kenaikan suhu udara tersebut melalui kebijakan klimatologi dan peran literasi iklim komunitas untuk mendukung adaptasi dan mitigasi global.

“BMKG bukan sebatas penyedia data, tetapi juga melakukan analisis dan proyeksi, dan memiliki informasi, pengetahuan, serta wisdom (kebijakan) terkait perubahan iklim di Indonesia serta wilayah sekitarnya yang dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan nasional,” ucapnya.

Informasi dan pengetahuan tersebut, diharapkan dapat mendukung aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim oleh berbagai sektor terkait, yang tentu juga melibatkan BMKG, lanjutnya.

Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara BMKG dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga riset, dan berbagai kelompok yang ada.

“Kerja sama dan kolaborasi itu kita lakukan melalui literasi iklim yang melibatkan generasi Z dan milenial lintas kelompok, juga melalui sekolah lapang iklim untuk para petani dan nelayan, serta berbagai pihak terkait,” katanya. (ant/ath/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
32o
Kurs