Jumat, 22 November 2024

Iksan Sekuter di Mimbar Bebas Unitomo: Apapun Perbedaan Politiknya, Lagu Kita Sama, Indonesia Raya

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Iksan Sekuter waktu manggung di kegiatan mimbar bebas masyarakat dan mahasiswa di Universitas Dr. Soetomo Surabaya, Rabu (15/11/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net Iksan Sekuter waktu manggung di kegiatan mimbar bebas masyarakat dan mahasiswa di Universitas Dr. Soetomo Surabaya, Rabu (15/11/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Iksan Sekuter musisi asal Jawa Timur (Jatim) turut menghadiri aksi “Mimbar Bebas Mahasiswa Bersama Rakyat Selamatkan Demokrasi” di Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, Rabu (15/11/2023) malam.

Musisi yang berdomisili di Malang itu memberi hiburan kepada puluhan mahasiswa yang masih bertahan di acara tersebut. Meskipun jumlah massa menyusut, tapi lagu-lagu Iksan dengan lirik-lirik khasnya menghidupkan suasana kampus di malam hari.

Di sela penampilannya, Iksan sempat memberikan pesan kepada para mahasiswa. “Apapun perbedaan pilihan kita, politiknya, calonnya, presidennya, lagu kita masih sama, Indonesia Raya,” ujar pria bernama asli Mohammad Iksan itu.

Lagu-lagunya yang berjudul Partai Anj**ng, Pulang, Rindu Sahabat, hingga Bingung menggugah kembali semangat para penonton di tengah redupnya malam.

Diberitakan sebelumnya, ratusan orang dari elemen masyarakat dan mahasiswa berbagai kampus di Surabaya, berkumpul di halaman kampus Unitomo Surabaya.

Acara bertajuk “Tolak Politik Dinasti dan Tuntaskan Pelanggaran HAM” itu juga diwarnai dengan berbagai poster dan banner berisi kritik terhadap Joko Widodo Presiden yang terpampang di sudut-sudut kampus.

Seperti di samping panggung dialog juga terlihat spanduk dengan karikatur Presiden RI dengan tulisan “Jokowi Tidak Dewasa Berdemokrasi”. Di sisi lain panggung juga terdapat foto aktivis hak asasi manusia (HAM), alm Munir Said Thalib dengan tulisan “Kami Lelah Dengan Kekerasan”.

Selan itu juga ada papan petisi kegiatan di samping panggung yang ditandatangani warga dan mahasiswa yang menolak politik dinasti dan usut tuntas pelanggaran HAM.

Sebuah papan besar berisi ratusan tanda tangan dari massa aksi yang menolak politik dinasti di halaman tengah kampus Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, Rabu (15/11/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net
Sebuah papan besar berisi ratusan tanda tangan dari massa aksi yang menolak politik dinasti di halaman tengah kampus Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, Rabu (15/11/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Sayangnya sejumlah tokoh nasional yang dijadwalkan mengisi dialog kebangsaan batal hadir, seperti Yenni Wahid putri Gus Dur Presiden keempat RI, hingga Butet Kartaredjasa aktor dan pembawa acara.

Namun mimbar bebas yang dimulai pada sore hari itu tetap mengundang antusiasme masyarakat. Salah satu masyarakat yang hadir dalam mimbar bebas, Sri Munah (57) warga Demak, Surabaya mengaku datang ke Unitomo karena mendapat kabar dari keponakannya yang kuliah di Unitomo.

“Di kampung belum ada acara begini, dan idenya sesuai hatiku. Kalau lihat TV gemes juga hatiku makanya pingin lihat suara orang lain yang memang menolak politik dinasti ini. Kalau lihat di TV dan tiktok itu gemes pol,” ungkap pensiunan perusahaan rokok ini.

Sementara itu Hendrik Rara Lunggi Ketua BEM Unitomo mengatakan kegiatan ini menjadi kolaborasi mahasiswa di Jatim untuk melawan politik dinasti dan mendorong penuntasan pelanggaran HAM. Selain itu juga menyatukan prinsip atau persepsi dari mahasiswa dan juga masyarakat bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

“Kami ingin memberikan suatu gerakan yang besar dari seluruh Jawa Timur dengan berkumpul di Surabaya dan menyuarakan (penolakan politik dinasti) ini bersama-sama,” ungkapnya disela kegiatan. (wld/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs