Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ingin pemilu berjalan dengan damai dan menghindari penyebaran fitnah antar paslon. Sebab selain tidak produktif untuk kampanye politik, TKN menganggap fitnah dan drama dalam politik hanya akan membuat masyarakat lelah dan bisa merusak bangsa Indonesia.
“Terbukti dari sekian kali kita mengadakan pemilu, fitnah tidak produktif. Masyarakat jadi lelah, dan dalam jangka waktu panjang bisa merusak cara kita berpolitik, berbangsa, dan bernegara. Kita kedepankan budaya kita yang jujur. Seperti kata Pak Prabowo semalam, kejujuran harus seutuh-utuhnya, ” kata Herzaky Mahendra Jubir TKN Prabowo-Gibran dalam keterangannya, Rabu (15/11/2023).
Herzaky mengakui pihaknya memahami bahwa setiap tim paslon pasti memiliki persoalan masing-masing. Namun menurutnya, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan menyebar tuduhan tak berdasar. Ia menilai masyarakat saat ini hanya ingin pemilihan presiden berlangsung damai tanpa harus ada perpecahan.
“Banyak yang bertanya, Prabowo Gibran begitu banyak diserang kenapa Pak Prabowo dan Tim Kampanye tidak membalas. Jawabannya adalah ini adalah budaya yang ingin kita bangun. Kita harus mengedepankan kerjasama ke depan. Kita harus bisa menyelesaikan persoalan itu dengan baik tanpa harus merugikan atau menyerang pihak lain,” ujar Herzaky.
“Tentu masyarakat kita sudah paham apa yang mereka inginkan, pemilu yang santai-santai saja, yang tak membuat mereka terpecah,” sambungnya.
Ia pun berharap aparat dapat menjaga netralitas sesuai pesan Presiden Joko Widodo. Ia menegaskan langkah TKN akan selaras dengan apa yang disampaikan Prabowo, yaitu mengedepankan pemilu bersih dan adil.
“Kami serius dengan komitmen pemilu yang bersih dari kecurangan, seperti yang disampaikan oleh Pak Prabowo di KPU semalam. Dan kami yakin penyelenggara dan pengawas dapat berlaku adil. Semua harus dimulai dari pikiran yang positif.” tutupnya. (faz/ipg)