Jumat, 22 November 2024

BMKG: Mendung Surabaya Tak Murni Peralihan Musim Hujan, Tapi Juga Penumpukan Polusi

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Suasana mendung yang sempat menyelimuti Kota Surabaya pukul 09.00 WIB tadi, Rabu (15/11/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Belakangan cuaca di Kota Surabaya mulai diwarnai mendung, di tengah panas ekstrem yang masih terjadi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menyebut, mendung yang belakangan terjadi disertai beberapa kali hujan ringan, bentuk peralihan cuaca ke musim hujan atau pancaroba.

Tapi menurut Teguh Tri Susanto Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Juanda, mendung itu tak murni peralihan musim. Tapi juga adanya fenomena lapisan inversi.

“Menurut data observasi karena sedang terjadi kekaburan jarak pandang akibat adanya lapisan inversi,” katanya dihubungi suarasurabaya.net, Rabu (15/11/2023).

Adapun lapisan inversi yang dimaksud, yaitu lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer yang dingin. Padahal, kondisi normalnya adalah sebaliknya.

Kondisi ini menghambat udara untuk naik dan terdispersi atau menyebar sehingga polutan-polutan terjebak di permukaan.

“Fenomena ini dapat terjadi karena adanya distribusi suhu dan kelembaban yang tidak merata dalam atmosfer, serta pengaruh cuaca dan topografi tertentu. Lapisan inversi dapat menyebabkan perubahan kondisi cuaca dan dapat mempengaruhi polusi udara,” jelasnya lagi.

Menurutnya, itu salah satu dari beberapa efek yang bisa ditimbulkan akibat adanya fenomena lapisan inversi.

“Di mana udara dingin yang terjebak di bawah lapisan inversi dapat menyebabkan penumpukan polusi udara di atas permukaan bumi. Ini dapat menghasilkan kualitas udara yang buruk, karena polutan tidak dapat tersebar dan diencerkan dengan baik,” bebernya.

Selain itu, lapisan inversi bisa menyebabkan adanya kabut dan memengaruhi kondisi cuaca.

“Lapisan inversi dapat mempengaruhi pola cuaca lokal, menghambat pertukaran udara antara lapisan atmosfer yang berbeda,” tambahnya.

Sehingga, sangat memungkinkan mengganggu penerbangan karena perubahan suhu dan kelembapan udara.

“Pengaruh penerbangan, lapisan inversi dapat mempengaruhi penerbangan karena perubahan mendadak dalam suhu dan kelembaban udara,” jelasnya.

“awal musim penghujan Surabaya di Desember dasarian 1 dan 2,” tandasnya. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs