Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membantah acara The Leader 2045 yang menghadirkan ribuan pemuda di DBL Arena 7 November 2023 lalu menyisipkan unsur politik.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan acara itu digelar hanya bertepatan Sumpah Pemuda lalu mengajak anak muda menjadi generasi emas 2045.
“Saya bagaimana ada sarat (penuh) caleg (politik) yang diundang karang taruna dan ketua pelajar Surabaya, Cipayung. Gak ada kalimat di acara itu politik,” kata Eri menanggapi acara The Leader dihearingkan Komisi A DPRD Surabaya karena diduga menyisipkan unsur politik, Selasa (14/11/2023).
Ia memastikan tidak ada pidato berkaitan kepentingan kampanye calon legislatif tertentu.
“Gak ada. Gak ada kalimat itu,” tegasnya.
Ia berkomitmen pemkot tetap netral, dan terus membangkitkan anak muda Surabaya untuk pembangunan kota.
“Pemkot harus netral gak ada satu kalimat pun bicara politik kemarin. Tapi membangkitkan anak Surabaya membangun kota. Anak muda generasi masa depan, yang harus mengubah arah kebangsaan,” jelasnya.
Baginya, seseorang yang merangkap jabatan termasuk sebagai politisi, harus diperlakukan berbeda bergantung dengan acara yang diselenggarakan.
“Sekarang sama, wali kota dan DPRD yang merangkap terus (disebut) ini politik, oh gak bisa. Kecuali itu ada ajakan kalimat-kalimat baru (dikatakan kampanye). Maka kegiatan ini jangan merusak kaum pemuda. Pikiran itu (menyebut acara The Leader mengandung kampanye) malah merusak kaum pemuda,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya menggelar rapat dengar pendapat memanggil Pemerintah Kota (Pemkot) soal acara The Leader 2045, yang mengumpulkan ribuan pemuda diduga terang-terangnya menyelipkan kampanye.
Persoalan itu khusus dibahas daam hearing yang digelar Komisi A DPRD Surabaya siang ini, Selasa (14/11/2023). Pasalnya kegiatan tak murni dihadiri pemuda tapi juga ada calon legislatif (caleg) yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya dan Jawa Timur. (lta/iss/ipg)