Ratu Tisha Wakil Ketua Umum II PSSI menegaskan bahwa rumput di empat lapangan yang dipakai buat Piala Dunia U-17 2023 sudah sesuai dengan standar FIFA dan telah melewati proses peninjauan ketat secara berkala.
Hal itu disampaikannya menanggapi komentar tentang rumput di Jakarta International Stadium (JIS) yang muncul di media sosial dengan mengandalkan visual di siaran langsung yang ada di televisi.
Adapun empat stadion yang dimaksud yakni Jakarta International Stadium (Jakarta), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Si Jalak Harupat (Bandung).
“Jika dianggap tak layak, otoritas tertinggi sepak bola tertinggi dunia FIFA itu akan melarang penggunaannya buat menggelar laga-laga turnamen,” kata kata Ratu Tisha kepada sejumlah wartawan di Bandung, Minggu (13/11/2023), dilansir Antara.
Ratu Tisha menyampaikan rumput di empat lapangan selalu mendapat peninjauan dari tim ahli FIFA secara berkala, mulai dari 14 hari sebelum, hingga tiga hari jelang pertandingan.
Manajemen tim peserta yang bertanding juga memiliki wewenang untuk melakukan peninjauan lapangan, sebelum melaksanakan pertandingan. Dari hasil tinjauan mereka, tidak ada ada satu pun lapangan venue utama Piala Dunia U-17 yang bermasalah.
Meski demikian, PSSI tetap akan melakukan evaluasi agar dapat menampilkan kualitas lapangan terbaik untuk dapat menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menyelenggarakan event sepak bola berkelas dunia.
“Terkait lapangan, perlu kami sampaikan bahwa seluruh lapangan kita sudah approve oleh seluruh pihak. Kami justru mendapat apresiasi dari FIFA dan manajemen tim peserta. Mereka memberi rapor bagus buat stadion. Tapi Apakah kami puas, tentunya tidak, dan kami akan terus benahi area-area yang memang masih dapat ditingkatkan,” ujarnya.
Sempat mencuat kritikan tajam berkaitan dengan kualitas rumput Jakarta International Stadium (JIS) dari banyak orang, saat menyaksikan pertandingan-pertandingan yang digelar di sana pada, Sabtu (11/11/2023), lewat siaran langsung televisi atau tayangan live streaming.
Tisha menjelaskan JIS memiliki tipe rumput yang unik dan spesial. Indonesia perlu mendatangkan banyak alat-alat khusus dari Eropa dan Australia agar mampu menyediakan rumput dengan proses penempatan rumput terbaik.
Bahkan, proses penempatan rumput JIS merupakan metode terbaru yakni menggunakan roll, bukan metode sebelumnya yakni patch atau pengubinan.
“Untuk metode rolling ini juga merupakan metode terbaru dan pertama diterapkan dalam lapangan Indonesia. Waktu yang diberikan memang singkat tetapi ini adalah usaha paling maksimal, dan kami bersyukur semua pihak telah memberikan izin untuk menggelar pertandingan, dan diputuskan semua lapangan layak, termasuk JIS,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ratu Tisha berharap semua pihak untuk fokus dalam memberikan masukan positif agar seluruh dunia bisa melihat kekompakan Indonesia dalam penyelenggaraan event dunia sekelas Piala Dunia U-17.
“Tentunya kami dari penyelenggara akan terus lakukan improvement. Kami berharap semua pihak fokus pada kemeriahan dari FIFA World Cup U-17 ini. Di JIS, kita menyaksikan Iran mampu comeback saat melawan Brazil, dan Inggris mampu mencetak 10 gol-gol spektakuler,” kata Tisha. (ant/and/bil/ham)