Jumat, 22 November 2024

Pemprov Jatim Gencarkan Pasar Murah untuk Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
ubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) berswafoto bersama masyarakat usai mengikuti Jalan Sehat Hari Jadi Ke-78 Provinsi Jatim di depan Kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) III Malang, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (11/11/2023). Foto : Antara

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menggencarkan pelaksanaan pasar murah di berbagai wilayah untuk meningkatkan daya beli masyarakat terhadap sejumlah bahan kebutuhan pokok penting.

Khofifah Indar Parawansa  Gubernur Jatim mengatakan, pasar murah yang digelar usai pelaksanaan jalan sehat di Kantor Bakorwil Malang tersebut, merupakan titik ke-46 pasar murah di Jawa Timur.

“Pasar murah ini sudah kita mulai sejak 1 September 2023. ini merupakan upaya kami untuk mendekati harga yang terjangkau bagi masyarakat,” kata Khofifah dilansir Antara pada Sabtu (11/11/2023).

Khofifah menjelaskan, dalam pasar murah tersebut, ada sejumlah komoditas penting yang dijual dengan harga di bawah pasaran. Komoditas tersebut diantaranya adalah beras medium dengan harga Rp 10.300 per kilogram.

Kemudian, Minyakita dijual dengan harga Rp 13 ribu per liter, gula pasir Rp14 ribu per kilogram dan telur ayam ras dengan harga Rp 23 ribu per kilogram. Ia mencatat, untuk harga rata-rata komoditas tersebut di pasar rakyat, masih lebih tinggi.

Perkembangan harga bahan pokok rata-rata di Kota Malang per 10 November 2023, untuk beras medium Rp 11.450 per kilogram, Minyakita Rp 14.917 per liter, gula pasir Rp 15.500 per kilogram dan telor ayam ras Rp 25.667 per kilogram.

“Pasar murah ini digelar untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan menyediakan bahan pokok terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, terkait produksi padi dan beras di Jawa Timur dipastikan surplus, dimana tercatat pada periode September 2022 hingga September 2023, wilayah tersebut mengantongi surplus beras sebesar 9,23 persen dari total kebutuhan.

Namun, memang harga saat masuk penggilingan sudah melebihi Harga Pokok Pemerintah (HPP), sehingga menyebabkan harga pada tingkat akhir juga tinggi. Namun, pemerintah daerah akan berupaya untuk menekan harga tersebut.

“Seminggu lalu saya ke Tuban, saya lihat disana Gabah Kering Panen (GKP) sudah lebih tinggi dari HPP,” ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, Khofifah memastikan harga edar beras medium di Jawa Timur merupakan yang termurah di Pulau Jawa. Saat ini Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium di Jawa Timur ditetapkan sebesar Rp 10.900 per kilogram.

“Itu artinya pengendalian dari seluruh lini, bergerak bersama dengan tim Bulog untuk melakukan penetrasi harga beras di pasaran. Kalau yang dijual di pasar murah pasti di bawah HET,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Khofifah juga mengikuti Jalan Sehat Hari Jadi Ke-78 Provinsi Jatim yang dilaksanakan di depan Kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) III Malang. Kegiatan itu, menjadi titik pamungkas gelaran jalan sehat bersama Gubernur Jatim yang telah digelar di sejumlah kabupaten kota di Jawa Timur. (ant/and/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs