Piala Dunia U-17 Menggunakan VAR dan Goal Line Technology, Bima Sakti Minta Pemain Beradaptasi
Jumat, 10 November 2023 | 09:33 WIB
Joko Widodo Presiden memberikan Bintang Budaya Parama Dharma kepada Gianni Vincenzo Infantino Presiden Federasi Sepakbola Dunia (FIFA), atas jasanya membantu memajukan persepakbolaan Tanah Air.
Prosesi penyematan bintang jasa itu berlangsung pada Jumat (10/11/2023) hari ini, usai upacara penganugerahan gelar enam Pahlawan Nasional, di Istana Negara, Jakarta.
Sebelum Jokowi memberikan bintang jasa secara simbolis kepada Presiden FIFA, Laksamana Muda TNI Hersan Sekretaris Militer Presiden membacakan petikan Keputusan Presiden Nomor 70/TK/2023.
“Menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Jasa Pratama kepada Giovanni Vincenzo Infantino, Presiden FIFA, sebagai penghargaan atas jasa-jasanya yang besar di suatu bidang atau peristiwa tertentu yang bermanfaat bagi keselamatan, kesejahteraan, dan kebesaran bangsa dan negara, pengabdian dan pengorbanannya di bidang olahraga yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, dan/atau darma bakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional, serta warga negara asing yang berjasa besar pada Bangsa dan Negara Indonesia,” ucapnya.
Turut hadir bersama Infantino sejumlah petinggi FIFA, di antaranya Pierluigi Collina wasit legendaris asal Italia yang sekarang menjabat Ketua Komite Wasit FIFA.
Sebetulnya, Jokowi berencana memberikan Bintang Budaya Parama Dharma untuk Infantino pada peringatan Ulang Tahun Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia.
Tapi, karena Infantino tidak bisa hadir di Jakarta Agustus lalu, Presiden memberikan bintang jasa hari ini, bertepatan dengan Hari Pahlawan sekaligus hari pertama penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di Indonesia.
Terkait bintang jasa itu, Mahfud Md Ketua Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan menjelaskan, PSSI yang mengusulkan Gianni Infantino sebagai penerima penghargaan.
Berdasarkan hasil diskusi dan beebagai pertimbangan, Infantino yang berkewarganegaraan Italia dinilai berperan penting dalam persepakbolaan nasional.
Menurut Mahfud, pemberian tanda jasa kepada warga negara asing itu bukan yang pertama kalinya.
Dia menjelaskan, Pemerintah Indonesia pernah memberikan anugerah kepada Delfin N. Lorenzana Menteri Pertahanan Nasional Filipina, dan Cirilito Sobejana mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina.
Kedua pejabat Filipina itu berperan membantu misi penyelamatan tiga nelayan Warga Negara Indonesia yang jadi sandera kelompok teroris Abu Sayyaf Group tahun 2019 dan 2020. (rid/bil/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
