Jumat, 22 November 2024

Asosiasi Pendidikan Keperawatan Fokus Tingkatkan Kompetensi untuk Berdaya Saing Global

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Kongres Nasional (Konas) II Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) di Surabaya, pada Kamis (9/11/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) berupaya terus meningkatkan mutu dan kemajuan pendidikan keperawatan di Indonesia, agar bisa berdaya saing global.

Yitno Ketua AIPViKI Regional Jawa Timur (Jatim) mengatakan, perawat di Indonesia memiliki potensi yang bagus, sehingga sangat bisa untuk mewujudkan hal tersebut.

Apalagi, kata Yitno, lulusan keperawatan di Indonesia serta serapan kerjanya memiliki jumlah yang banyak.

“Dari proporsi yang ada, yang paling banyak itu perawat. Artinya proporsi itu, ada dokter, ada bidan, ada perawat, ada teknologi labolatorium medik, ada tenaga ronsen dan lain sebagainya. Di antara itu, yang paling banyak perawat,” ucapnya dalam Kongres Nasional (Konas) II AIPViKI di Surabaya, Kamis (9/11/2023).

Yitno Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) Regional Jawa Timur saat berada di Surabaya, Kamis (9/11/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Sehingga, ia mengatakan bahwa perawat Indonesia bisa berdaya saing global atau bahkan berkerja di luar negeri. Apalagi hal itu ditunjang dengan adanya sertifikasi dan bahasa.

“Sudah banyak yang ke luar negeri. Jumlah terdata yang dari Jatim, tujuannya macam-macam, ada seperti Jepang, Jerman, Timur Tengah dan lain sebagainya, tapi masih kurang,” ujarnya.

Sementara itu, Benny Sampirwanto Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekdaprov Jatim mengatakan bahwa ke depan tantangan bagi perawat semakin berat.

“Para asosiasi, pengajar harus menyiapkan, karena perawat harus siap dengan perkembangan teknologi, seperti artificial intelligence. Semua itu perlu dikuasai oleh perawat,” tuturnya.

Benny menjelaskan, kompetensi yang perlu dimiliki oleh perawat adalah softskill dan attitude. Menurutnya, dua hal itu yang dibutuhkan untuk mewujudkan perawat yang profesional dan berdaya saing global.

“Jadi, kita ini konteksnya sudah bicara tentang global. Kalau tenaga asing bisa masuk di tempat kita, kita juga harus bisa masuk ke luar negeri. Ini yang perlu kita siapkan kompetensinya,” pungkasnya. (ris/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs