Jumat, 22 November 2024

Kenali Gejala Stroke dengan “SeGeRa Ke RS” untuk Cegah Kematian

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
IIustrasi stroke yang mulai menyerang berbagai generasi. Foto: Pixabay

Masyarakat diminta mengenali gejala stroke melalui slogan “SeGeRa Ke RS”. Tujuannya untuk menekan angka kematian akibat penyakit tersebut.

“Ketika sudah mengenali gejalanya, maka langsung dibawa ke rumah sakit tanpa ditunda-tunda, agar segera mendapatkan pertolongan,” kata dr. Nandini Phalita Laksmi seorang spesialis saraf ​​​​​​ dilansir Antara pada Kamis (9/11/2023).

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, stroke menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia dengan 131,8 kasus kematian per 100 ribu penduduk pada 2019.

Ia mengatakan tentang pentingnya masyarakat mengenali gejala stroke agar tidak berdampak fatal berupa kematian, mengingat pertolongan terbaik pada penderita tidak boleh diberikan lebih dari 4,5 jam sejak gejala muncul.

“Banyak mitos bahwa pertolongan pertama itu jarinya ditusuk, dikasih minum, ada yang bawa ke dukun, itu sebenarnya tindakan yang hanya menghambat proses pertolongan segera,” ucapnya.

Gejala stroke dengan slogan “SeGeRa Ke RS”, ujarnya, yakni senyum tidak simetris atau mencong ke satu sisi, tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba, dan gerak separuh anggota tubuh melemah.

Selain itu, bicara pelo atau tidak dapat bicara, tidak mengerti kata-kata serta bicara tidak nyambung, mengalami kebas atau kesemutan separuh tubuh, rabun atau pandangan satu mata kabur, dan sakit kepala hebat muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya sehingga mengganggu fungsi keseimbangan.

Dia menyebut terdapat lima golongan orang yang memiliki risiko tinggi terkena stroke, yakni orang dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, diabetes, kolesterol tinggi, perokok, dan obesitas.

“Gaya hidup tidak sehat dengan mengonsumsi makanan cepat saji, tinggi kalori, tinggi garam dan gula, sementara aktivitas fisik yang kurang menyebabkan penyakit yang mengarah pada stroke,” kata Nandini.

WHO juga menyebutkan stroke penyebab utama kecacatan di seluruh dunia dan penyebab kematian nomor dua. (ant/mel/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs