Dalam rangka collaboration learning sekaligus menambah wawasan, sebanyak 42 siswa SMP Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya (SAIMS) berkunjung ke Suara Surabaya Media pada Senin (6/11/2023).
Melalui kunjungan ini SAIMS ingin mengenalkan para murid dengan dunia broadcasting. Hal ini sejalan dengan Suara Surabaya yang telah berusia 40 tahun dan masih eksis berkiprah di dunia penyiaran.
“Suara Surabaya selalu eksis di segala zaman dan memiliki ciri khasnya sendiri. Suara Surabaya tak hanya didengar oleh warga Surabaya saja, tapi Jawa Timur. Seperti info lalu lintas, rujukannya selalu Suara Surabaya. Begitu juga dengan anak-anak, SS sudah akrab di telinga mereka,” ujar Sri Agustin Wulandari Wakil Kepala Sekolah SMP SAIMS.
Sementara itu, Iva Soesanty Roesniawaty guru social studies menambahkan tak hanya belajar ilmu broadcasting, namun memperkenalkan berbagai profesi kepada siswa siswinya guna memberikan gambaran karier ke depannya.
“Kami ingin mengenalkan karier-karier yang ada di dunia. Ini sebagai salah satu wawasan bahwa karir itu tidak hanya sekadar jadi dokter, guru, insinyur, atau polisi. Banyak profesi lain yang ingin kita kenalkan ke anak-anak bahwa ini juga menjanjikan dan memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat,” ujar Iva.
Oleh karena itu, melihat antusiasme siswa kelas sembilan ini, dia berharap apa yang diperoleh ketika kunjungan dapat menambah wawasan para siswanya.
“Mereka ternyata antusias untuk itu. Ternyata ini profesi yang menarik. Harapannya wawasan para siswa bertambah, tidak hanya sekadar profesi,” harapnya.
Sementara itu, Aqila Ghina Aulia dan Ryu Revanda Islamay Cahyono siswa SMP SAIMS ini berbagai kesan selama kunjungan. Keduanya merasa tak menyangka dapat menginjakkan kaki di kantor suara surabaya.
“Ini kali pertama aku kunjungan ke tempat ini. Jadi hal yang baru dan lingkungannya menarik banget. Jadi kaya oh nanti kalau aku sudah besar aku jadi kaya gini,” ujarnya,” ucap Aulia.
“Karena ketika aku SD, tiap hari berangkat sekolah mendengarkan suara Surabaya, dan ternyata hari ini berkesempatan mengunjungi dan berinteraksi dengan kakak-kakak penyiar,” sahut Ryu.
Selama berada di Suara Surabaya Media, banyak ilmu baru yang diperoleh. Mereka melihat secara langsung bagaimana para proses penyiar profesional bekerja. Hal tersebut membuat Aulia dan Ryu merasa tertarik di dunia broadcasting.
“Saya tertarik dengan dunia komunikasi. Makanya menjadi penyiar jadi salah satu cita-citaku,” ujar Aulia. (feb/saf/ipg)