Sabtu, 23 November 2024

Polling: Masyarakat Optimistis Tahun 2045 Indonesia Berstatus Berpenghasilan Tinggi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Hasil Wawasan Polling Indonesia mencapai status berpenghasilan tinggi 2045. Grafis: Bram suarasurabaya.net

Sebagian besar masyarakat ikut optimistis dan setuju Indonesia bisa mencapai target menjadi negara berstatus “berpenghasilan tinggi” pada tahun 2045 mendatang.

Dalam program Wawasan Polling Suara Surabaya, Kamis (2/11/2023), yang memperbincangkan hal tersebut, hampir semua pendengar dan Kawan Suara Surabaya optimis target bisa tercapai.

Dari data Gatekeeper Radio Suara Surabaya, 15 dari 18 pendengar (86 persen) menyatakan optimis dengan target ini. Sedangkan tiga sisanya (14 persen) menyatakan kurang optimis.

Kemudian dari data Instagram @suarasurabayamedia, sebanyak 124 dari total 180 voters (69 persen) menyatakan optimis, sedangkan 56 voters sisanya (31 persen) menyatakan tidak setuju.

Sebagai informasi, target itu awalnya disampaikan Ma’ruf Amin Wakil Presiden (Wapres) RI. Orang nomor dua di Indonesia itu mengungkapkan, ada potensi Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045, meski masih ada banyak tantangan ke depan.

Adapun pemerintah sudah menetapkan visi Indonesia Emas 2045, sebagai tujuan kolektif untuk mewujudkan Indonesia yang makmur dan bertumbuh secara inklusif dan berkelanjutan.

Menanggapi hal ini, Bambang Budiarto Pengamat Ekonomi “Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia” (ISEI) mengingatkan, untuk mencapai Indonesia Emas 2045, ada empat pilar yang harus dipegang.

Pertama tentang pembangunan sumber daya manusia dengan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi, kedua pembangunan ekonomi berkelanjutan, ketiga pemerataan pembangunan, serta keempat pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

“Hal-hal ini sebenarnya sudah dicoba untuk dilakukan. Misalnya, yang sangat dibanggakan bonus di demografi. Padahal ini juga bisa menjadi malapetaka demografi, semisal sudah lulus (pendidikan), tapi ternyata tidak dalam kualifikasi, sehingga tidak bisa memenuhi kompetensi di pekerjaan tersebut. Hal-hal demikian yang perlu dicermati,” papar BB sapaan akrabnya waktu mengudara dalam program Wawasan Suara Surabaya, Kamis (2/11/2023).

Dia juga mengungkapkan, di era perkembangan teknologi muncul ancaman berupa ketimpangan sosial yang tak bisa dihindari. Dosen Ekonomi Ubaya itu mencontohkan, ada kelompok yang bisa mengikuti perkembangan dengan baik, namun ada juga yang tidak.

“Akhirnya yang muncul adalah ketimpangan atau semakin lebarnya jurang pemisah antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Nah, sebenarnya dalam pilar kita juga ada yang ketiga tadi yaitu pemerataan pembangunan. Kita mesti yakin percaya bahwa pemerintah itu selalu berusaha atas hal ini, termasuk pembangunan ekonomi berlanjutan,” ungkapnya.

Untuk pembangunan ekonomi berlanjutan, lanjutnya, diharapkan bisa dilakukan tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang.

Dia yakin seluruh upaya sudah dilakukan untuk mencapai target di tahun 2045, meski masih ditemui beberapa lubang dalam pelaksanaannya. Menurutnya, percepatan menuju Indonesia Emas 2045 bisa dicapai dengan banyaknya pergerakan.

“Termasuk tata kelola pemerintahan yang bersih dan sebagainya. Jadi kalau kita lihat upayanya, itu ya sudah jelas ada,” jelasnya.(bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs