Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya mengusulkan penambahan kuota penerima beasiswa Pemuda Tangguh dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 mendatang.
Usulan itu disampaikan Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat usai menggelar reses.
“Usulan kenaikan ini pertimbangannya agar semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses kegiatan tersebut (beasiswa Pemuda Tangguh),” kata Khusnul Khotimah Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Senin (30/10/2023).
Dari 3.186 penerima beasiswa Pemuda Tangguh yang ada saat ini, Komisi D mengusulkan ada penambahan kuota 1.800 orang lagi.
“Pada 2023 ini penerima beasiswa pemuda tangguh yang baru ada di semester satu, yang jumlahnya 524 orang, kami ingin pada 2024 nanti ada tambahan sebanyak 1.800 sehingga totalnya bisa mencapai 5.000 mahasiswa (seluruh penerima),” jelasnya.
Menurutnya, beasiswa tidak hanya difokuskan bagi keluarga miskin, namun juga yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik.
Usulan kenaikan itu sekaligus melihat target belanja Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya yang naik dari Rp6.550.700.000 menjadi Rp7.622.290.000.
“Sedangkan anggaran untuk belanja setelah PAK, sebesar Rp186.241.530.271, pada tahun 2024 anggaran tersebut turun menjadi Rp183.462.991.487,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, rincian mahasiswa penerima 2023 mulai dari semester satu sebanyak 524 orang, semester tiga 1.158 orang, semester lima 543 orang, semester enam satu orang dan semester tujuh 960 orang.
Menanggapi itu, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan usulan itu diterima. Ada kenaikan kuota penerima beasiswa Pemuda Tangguh, tapi berapa jumlahnya, masih dalam pembahasan.
“Pada 2024 jumlahnya bertambah. Saya belum tahu, masih dibahas di anggaran. Jadi setelah kepastian. Tapi yang jelas jumlahnya (penerima beasiswa Pemuda Tangguh) bertambah,” jelasnya.
Termasuk ada tidaknya kemungkinan mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) bisa menjadi penerima.
“Itu untuk PTN karena itu kan prestasi, pemuda tangguh berprestasi, jadi nanti kita juga akan melihat dulu karena itu memasukkan, karena prestasi nya itu lah yang kita lihat dari mana sisi prestasinya. Kalau kita gratiskan semua ya tidak mampu uang APBD. Oleh karena itu kami berikan untuk pemuda tangguh berprestasi,” tandasnya. (lta/saf/ipg)