Gaya hidup frugal living disebut mengedepankan efisiensi yang dapat menghindarkan individu dari serangan konsumtivisme yang cenderung boros dan hanya untuk memenuhi hasrat.
Frugal living bisa dimaknai sebagai gaya hidup cermat untuk mewujudkan cita-cita merdeka finansial. Caranya dengan mencermati pengeluaran agar barang-barang yang dibeli benar-benar bisa mendatangkan value bagi hidup.
Inti dari frugal living adalah melakukan budgeting agar keluarga mempunyai pos keuangan yang jelas untuk setiap hal yang harus diprioritaskan.
“Pertama-tama, kita harus paham piramida keuangan. Dari yang paling mendasar yaitu biaya hidup sehari-hari. Inilah yang harus diprioritaskan terlebih dahulu,” terang Samuel Ray konten kreator dan penulis buku dilansir Antara, Sabtu (28/10/2023).
Setelah menghitung anggaran untuk biaya hidup, keluarga bisa mengalokasikan dana untuk membayar cicilan atau utang. Termasuk persiapan dana darurat, asuransi dan investasi. “Jadi bukan hedonnya dulu yang diutamakan,” ujar penulis buku “Lagi Probation” ini.
Frugal living disebut bisa membiasakan diri untuk hidup dengan fokus yang jelas. Tidak sekadar ikut tren atau pergaulan serta memilih apa yang paling penting dan bisa membuat diri lebih bahagia.
Individu bisa memiliki hidup lebih terarah dan berdamai dengan kebutuhan yang ada, sehingga bisa menikmati kemewahan melebihi apapun yaitu memiliki kendali penuh atas waktu.
Ia menyatakan bahwa frugal living tidak bisa membuat individu langsung mendadak kaya. Tapi jika dilakukan secara konsisten, akan membantu dalam mewujudkan tahapan bebas finansial.
“Yang paling penting adalah menentukan prioritas, menaikkan pendapatan, hidup sederhana, serta cermat terhadap pengeluaran lalu investasikan sisanya,” tuturnya. (saf/faz)
NOW ON AIR SSFM 100
