Jumat, 22 November 2024

Menghubungkan Seluruh Jawa Timur Hingga ke Pelosok dengan Jatim Akses

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Kiri-Kanan: Nyono Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Jatim, dan Arif Endro Utomo Sekretaris Dinas PU Bima Marga Jatim ketika mengudara dalam program Merawat Bumi Majapahit Radio Suara Surabaya, Rabu (25/10/2023) pagi. Foto: Talitha magang Suarasurabaya.net

Jatim Akses merupakan salah satu poin dalam Nawa Bhakti Satya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) di bawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa Gubernur dan Emil Dardak Wakil Gubernur.

Dalam hal Jatim Akses ini, Pemprov Jatim membangun berupaya infrastruktur dalam kerangka pengembangan wilayah terpadu, dan keadilan akses bagi masyarakat pesisir dan desa terluar.

Program ini diwujudkan dengan hal transportasi publik dan konektivitas antarwilayah. Salah satunya adalah pengembangan Trans Jatim yang sekarang ini sudah dirasakan langsung oleh masyarakat.

Selain itu, Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan (Dishub) melaksanakan mencanangkan Smart Traffic Management dalam pengaturan transportasi di jalan raya.

Lalu di bidang pelayaran ada pengembangan pelabuhan dan angkutan penyeberangan dalam hal konektivitas antarpulau. Kemudian di bidang perkertaapian, Jatim menjemput optimalisasi layanan perkeretaapian untuk mendukung mobilitas perkotaan.

“Nanti akan dibangun SRRL, atau Surabaya Regional Railways Line yang sekarang dalam proses di Bappenas. Ada investasi dari Jerman senilai Rp3,6 triliun, yang nanti akan membangun kereta listrik Gerbangkertosusila,” ujar Nyono Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jatim dalam program Merawat Bumi Majapahit Radio Suara Surabaya, Rabu (25/10/2023).

Selain itu, lanjut Nyono, ada program dari pusat untuk program MRT (Mass Rapid Transit). Membentang dari barat menuju ke utara dan tengah wilayah Jatim yang didanai oleh Jepang yang saat ini tengah berkoordinasi dengan pemerintah Inggris (UK). Selain itu ada rencana pembangunan Autonomous Rail Rapid Transit (ART).

“Lalu ada peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang. Ini yang harus dibahas karena sering membawa korban di perlintasan sebidang yang tanpa palang pintu. Pemerintah kabupaten dan kota jangan dibiarkan sendirian. Kami dari provinsi siap membantu,” tegasnya.

Tak ketinggalan adalah pengembangan bandara utara. Selain bandara perintis, Jatim juga sedang menantikan Bandara Dhoho Kediri yang saat ini dalam proses pembangunan.

Masalah akses juga tak lepas dari fasilitas jalan. Menurut Arif Endro Utomo Sekretaris Dinas PU Bima Marga Jatim, pihaknya bertugas untuk menyiapkan jalan provinsi yang aman, nyaman, dan lancar. Apalagi tuntutan masyarakat saat ini amat tinggi akan hal itu.

“Yang kami lakukan adalah bagaimana caranya kami memelihara jalan, agar terus dan tetap mampu melayani masyarakat dengan baik. Maka ketika ada kerusakan jalan, dalam 1×24 jam tim kami akan segera melakukan perbaikan itu agar masyarakat terlayani dengan baik,” terangnya.

Pembangunan jalan tol juga termasuk dalam salah satu poin pembangunan. Selain itu, juga pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS). Selain aspal yang mulus, JLS juga menyuguhkan pemandangan yang memanjakan mata.

“Memang masih ada pekerjaan rumah yang harus kami lakukan. Sebab beberapa masih belum tersambung. Harapannya pada 2024 bisa tersambung mulai Pacitan sampai Malang,” urai Arif Endro.

Akses informasi juga menjadi salah satu poin yang penting dalam kepemimpinan Khofifah dan Emil di Pemprov Jatim. Menurut Sherlita Ratna Dewi Agustin Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim, saat ini teknologi informasi merupakan keniscayaan sekaligus kebutuhan.

“Maka, kita harus memaksimalkan dan memanfaatkan teknologi informasi. Tidak hanya dari segi kuantitas, tapi juga dari segi kualitas. Yang tak kalah penting, kemanfaatan ini jangan sampai mendatangkan sesuatu yang tidak baik. Sebab teknologi di satu sisi mendatangkan banyak manfaat. Namun di sisi lain juga banyak yang harus diwaspadai,” jabar Sherlita.

Sementara itu, menurut Sherlita, Indeks Literasi Digital Jawa Timur ada di angka 3.58. Masuk kategori sedang dan sedikit di atas skala Indeks Nasional, 3,54. Jawa Timur termasuk sepuluh provinsi dengan Indeks Literasi Digital terbaik di Indonesia.

“Sedangkan Indeks Masyarakat Digital Jatim sebesar 39,42. Masih di atas rata-rata nasional yang sebesar 37,80. Ini bukan hanya hasil kerja dari pemerintah, tapi hasil dari seluruh komponen masyarakat. Sesuai yang sering kali disampaikan Bu Gubernur, no left behind. Jawa Timur harus maju bersama-sama kabupaten dan kota,” bilang Sherlita. (saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs