Jumat, 22 November 2024

Kode Etik Jurnalistik Kunci Antisipasi Hoaks Jelang Pemilu 2024

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Pelatihan “Menjaga Kode Etik Jurnalistik Dalam Mengantisipasi Hoaks Menghadapi Tahun Politik" yang diadakan LKBN Antara di Foodies Galery Cafe, Kantor Antara Jatim, Selasa (24/10/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net Pelatihan “Menjaga Kode Etik Jurnalistik Dalam Mengantisipasi Hoaks Menghadapi Tahun Politik" yang diadakan LKBN Antara di Foodies Galery Cafe, Kantor Antara Jatim, Selasa (24/10/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Edy M. Yakub wartawan senior LKBN Antara menyatakan, kode etik jurnalistik harus terus dijaga sebagai upaya untuk mengantisipasi hoaks jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

“Karena hoaks itu merusak demokrasi, merusak karakter dan merusak publik, membuat gaduh, berselisih,” ucapnya saat menyampaikan materi dalam pelatihan wartawan yang diselenggarakan oleh LKBN Antara dengan topik “Menjaga Kode Etik Jurnalistik Dalam Mengantisipasi Hoaks Menghadapi Tahun Politik” di Foodies Galery Cafe, Kantor LKBN Antara Jatim, Selasa (24/10/2023).

Ia mengatakan, di zaman modern ini banyak pola jebakan hoaks, mulai dari foto atau video yang diedit, diberi narasi berbeda, video dari tempat yang jauh tetapi diberi keterangan seolah-olah dekat, narasi tentang Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) yang tidak benar, hingga jebakan menggunakan Artificial Intelegent (AI).

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya etika jurnalistik untuk menghindari segala macam bentuk berita bohong. Karena dampak dari hoax mengakibatkan konflik yang bisa berakibat panjang.

“Solusi untuk mengatasi jebakan itu, prinsipnya adalah kesalehan digital,” tuturnya.

Kesalehan digital itu, kata dia, harus ada sanad yakni verifikasi dan akurasi yang berhubungan dengan narasumber kompeten. Kemudian matan, yakni konten yang harus dikroscek, objektif dan beretika. Serta rawi, yakni media terverifikasi dewan pers, kredibel dan standar Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Sementara itu, Azhari Sekretaris Perusahaan Perum LKBN Antara mengatakan, dalam melakukan tugasnya, jurnalis harus mematuhi kode etik jurnalistik sesuai UU nomor 40 tahun 1999 tentang pers dan memastikan praktik jurnalisme yang dilakukan berkualitas dan etis.

“Untuk meningkatkan kualitas pemberitaan yang berimbang untuk disampaikan kepada masyarakat,” katanya.

Rachmat Hidayat Kepala Biro Antara Jatim berharap, dengan adanya pelatihan jurnalistik untuk menangkal hoax itu, para jurnalis dapat bekerja dengan baik menjelang Pemilu 2024 mendatang.

“Semoga apa yang kita diskusikan, bagaimana insan jurnalistik dalam melaksanakan tugas dan memberantas hoax bisa diimplementasikan secara nyata,” pungkasnya.(ris/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs