Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar program Santri Siap Ekspor untuk melatih 1.000 santri, supaya memiliki daya saing global melalui edukasi, pendampingan, dan pembukaan akses ke pasar ekspor.
KH Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU menyatakan, program ini merupakan upaya untuk memperluas pasar produk karya santri hingga ke pasar dunia.
“Ini merupakan suatu terobosan besar, dimana produk para santri bukan hanya bisa dibeli masyarakat Indonesia, tapi juga warga dunia lain. Kami sangat mengapresiasi upaya ini. Tentunya, program ini selaras dengan semangat ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’,” kata Gus Yahya dalam keterangannya, Senin (23/10/2023).
Gus Yahya melanjutkan, melalui program ini para santri diharapkan bisa terus mengembangkan produk-produk dalam negeri supaya bisa bersaing di pasar global.
“Di mana santri yang sudah dididik menjadi santripreneur bisa membawa pengaruh positif bagi lingkungan pesantren untuk kemudian berkembang menjadi salah satu pusat ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Selain itu Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf juga turut mendukung program ini dengan mengajak para santrinya supaya terlibat di porgram Santri Siap Ekspor.
Sebagai informasi PBNU bersama e-commerce Shopee berkolaborasi dalam menggagas program ini. Produk para santri nantinya akan masuk ke dalam program ekspor e-commers tersebut dan dapat dibeli penggunanya dari berbagai negara terutama di Asia Tenggara dan Asia Timur.
Kemudian 1.000 santriwan dan santriwati akan mengikuti pelatihan ekspor di Kampus UMKM e-commers tersebut yang tersebar di 10 kota di Indonesia, mencakup Solo, Bandung, Jakarta, Medan, Malang, Semarang, Yogyakarta, Samarinda, Makassar, dan Sanur. (wld/bil/ham)