Joko Widodo Presiden menyampaikan pesan kepada ribuan pesilat Pagar Nusa, agar ikut serta menjaga perdamaian dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal itu ia ucapkan, saat menghadiri ijazah kubro dan pengukuhan pimpinan Pagar Nusa di Lapangan Jala Krida Mandala, Bumi Moro, Surabaya, pada Minggu (22/10/2023).
“Saya titip, agar Pemilu serentak tahun 2024 kita jaga bersama-sama, dan kita pastikan berjalan lancar dengan baik dan memastikan keberlanjutan pembangunan yang telah kita lakukan,” ucapnya saat memberi sambutan.
Jokowi menyatakan, Pemilu 2024 harus dipantau dan dijaga. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pesilat Pagar Nusa agar serentak menolak fitnah, memerangi hoax, hingga menolak sikap saling merendahkan dan menjelekkan.
“Kita lawan upaya-upaya yang memecah belah bangsa,” tuturnya.
Menurutnya, masyarakat boleh beda pilihan, dan itu merupakan hal wajar. Tetapi, tetap harus menjaga persaudaraan dengan tidak memecah persatuan.
Karena ia menegaskan, pemilu adalah ajang kontestasi gagasan dan ide, menawarkan inovasi dan solusi, yakni sebagai modal untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan.
“Bukan saling memfitnah. Jadi tolong, nanti kalau ada yang saling fitnah di bawah, menjelekkan, itu tugasnya Pagar Nusa untuk mendamaikan, untuk menyejukkan,” ucapnya.
“Selamat bertugas, selamat, selamat berkhidmat bagi kemajuan bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa ijazah kubro yang bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, harus dibarengi dengan mewarisi semangat perjuangan pendahulu yang telah berjuang melawan penjajah.
“Karena 22 Oktober 1945 menjadi sejarah penting. Ada seruan jihad melawan melawan penjajah. Yang melawan penjajah itu fardhu ain dan ketika gugur hukumnya adalah mati sahid. Fatwa ini luar biasa dan kita peringati sebagai hari santri, untuk mengingat, mengenang dan meneladani,” ujarnya.
Jokowi mengajak, agar Pagar Nusa turut membentengi Indonesia dari berbagai kalangan yang ingin merusak karakter dan jati diri bangsa.
“Saya mengajak untuk terus mengasah dan meningkatkan rasa cinta, dan bangga kepada bangsa kita, dengan menjaga kedaulatan bangsa, melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya nusantara,” tandasnya. (ris/saf/iss)