Harga minyak turun pada akhir perdagangan Jumat (20/10/2023) malam, atau Sabtu (21/10/2023) pagi waktu Indonesia. Penurunan ini setelah Hamas melepas dua sandera asal Amerika Serikat (AS) dari Gaza.
Dilansir dari Antara, pelepasan dua sandera itu menimbulkan harapan konflik Israel-Palestina mereda tanpa melanda wilayah Timur Tengah lainnya dan mengganggu pasokan minyak.
Minyak mentah berjangka Brent turun 22 sen atau 0,2 persen ke posisi 92,16 Dolar AS per barel.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman November, turun 62 sen atau 0,7 persen menjadi 88,75 Dolar AS per barel.
Sedangkan kontrak WTI untuk Desember yang lebih aktif turun 29 sen menjadi 88,08 dolar AS per Barel.
Sebelumnya, keduanya meningkat lebih dari satu Dolar per barel selama sesi-sesi saat ada tanda-tanda eskalasi konflik
Hamas melepas dua sandera asal AS dari Gaza, seorang ibu dan anak perempuannya, demi alasan kemanusiaan merespon upaya mediasi Qatar dalam perang dengan Israel, menurut Juru Bicara Hamas Abu Ubaida pada Jumat (20/10/2023).
Phil Flynn Analis Price Futures Group mengatakan, kabar pelepasan sandera tersebut sedikit meredakan kekhawatiran pasar.
“Pelaku pasar memulai hari dengan sedikit harapan dan melihat tanda-tanda kemungkinan adanya jalan untuk keluar dari krisis ini,” ujar Phil. (ant/feb/saf/ipg)