Masalah kondisi dan performa ban kendaraan bisa menjadi pemicu terjadinya kecelakaan di jalan tol. Oleh karena itu, memastikan salah ban dalam keadaan baik sangatlah penting.
Apriyanto Yuwono praktisi industri ban mengatakan, pengendara perlu proaktif dalam memperhatikan faktor eksternal untuk tingkatkan keselamatan. Seperti kondisi kendaraan, termasuk ban sebagai komponen penunjang.
Katanya, cuaca ekstrem seperti hujan deras bisa membuat jalan tol yang mulus menjadi licin dan sebagian tergenang air. Hal itu bisa memengaruhi stabilitas kendaraan, visibilitas pengemudi, dan daya cengkram kendaraan.
Kondisi tersebut dapat memicu hilangnya traksi ban pada permukaan jalan saat melintasi genangan, yang sering disebut aquaplaning.
Maka, pilihlah ban yang memiliki kemampuan pengereman yang baik di kondisi jalanan basah. Antara lain yang memiliki pola tapak dengan jalur lurus sehingga air dapat terpecah.
Selain itu, periksa rem kendaraan sebelum berkendara untuk menghasilkan pengereman yang baik.
Kebiasaan dalam berkendara juga bisa menjadi faktor pemicu kecelakaan. Jagalah rata-rata kecepatan berkendara pada 60-80 km/jam dan jaga jarak antar kendaraan dengan memperhitungkan blind spot area yang kerap tidak terlihat di kaca spion.
Selain itu multitasking saat menyetir, seperti menggunakan ponsel, merupakan kebiasaan yang harus dihindari agar fokus tidak terpecah.
Menurut data Kementerian Perhubungan, 61 persen penyebab kecelakaan adalah faktor manusia. Jalan tol yang memiliki karakteristik medan yang relatif lurus, serta minim tikungan, kemiringan, dan elevasi, membuat pengendara kerap mengemudi dengan kecepatan tinggi di atas 80km/jam.
Apriyanto menmbahkan, pemicu lainnya adalah ban pecah. Pecah ban saat berkendara terjadi ketika ban tidak mampu mencengkram aspal. Umumnya ban kehilangan kemampuan tersebut saat kondisi ban sudah tidak prima, seperti tapaknya gundul, dan kurang angin.
Jaga kadar tekanan angin pada ban di angka 32 hingga 35 psi (per square inch). Lakukan pengisian angin pada saat ban dalam kondisi dingin, sebab saat ban masih panas tekanan udara akan meningkat sehingga ban dapat memuai dan mengempis.
Periksa ban dengan cermat untuk mengetahui apakah ada tanda kerusakan seperti ban sobek, muncul benjolan, atau keausan yang berlebih. (ant/feb/saf/ipg)