Xi Jinping Presiden China menekankan tentang pentingnya mewujudkan solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel. Hal itu dikatakan kepada Mostafa Madbouly Perdana Menteri Mesir.
“Prioritas utama adalah menghentikan pertempuran secepat mungkin, mencegah konflik meluas, atau tidak terkendali yang menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah,” ujar Xi Jinping dilansir Antara pada Kamis (19/10/2023).
Madbouly bertemu Xi di Beijing saat mengikuti Belt and Roud Forum selama dua hari pada 17-18 Oktober.
“Jalan keluar mendasar untuk mencegah berulangnya konflik Palestina-Israel adalah menerapkan solusi dua negara, membangun negara Palestina yang merdeka, dan mencapai hidup berdampingan secara damai antara Palestina dan Israel,” kata Xi Jinpingi.
Xi Jinping turut memuji peran vital Mesir dalam meredakan situasi dan mengatakan dukungannya atas upaya negara itu membuka koridor kemanusiaan.
“China akan lebih berkoordinasi dengan Mesir dan negara-negara Arab untuk mengupayakan solusi yang komprehensif, adil dan langgeng terhadap permasalahan Palestina,” tuturnya.
Sebagai informasi, konflik dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa. Serangan dari segala penjuru, termasuk menembakkan serentetan roket dan menyusup ke Israel melalui jalur darat, laut, dan udara.
Serangan itu sebagai balasan atas penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina. Sebagai balasan, militer Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi dengan menargetkan Hamas di Jalur Gaza.
Setidaknya 3.478 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Gaza, sementara jumlah korban tewas di Israel mencapai 1.400 jiwa. (ant/feb/saf/ham)