Jumat, 22 November 2024

Ratusan Ton Bantuan untuk Gaza Tertahan di Perbatasan Mesir

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Rumah dan bangunan hancur akibat serangan Israel di Jabalia di Jalur Gaza utara pada 11 Oktober 2023. Foto: Reuters

Penyeberangan Rafah, yang berpotensi menjadi pintu masuk penting bagi pasokan ke Gaza, memang tidak ditutup secara resmi. Hanya saja tidak dapat dioperasikan karena serangan udara Israel di Gaza.

Ketika pemboman dan pengepungan Israel terhadap Gaza semakin intensif, sebanyak 2,3 juta penduduk di wilayah tersebut telah kehilangan aliran listrik.

Sehingga kondisi layanan kesehatan dan air berada di ambang kehancuran dan bahan bakar untuk generator rumah sakit semakin menipis.

“Ada kebutuhan mendesak untuk meringankan penderitaan warga sipil Palestina di Gaza,” ungkap Sameh Shoukry Menteri Luar Negeri Mesir dilansir Antara pada Selasa (17/10/2023).

“Sampai saat ini pemerintah Israel belum mengambil sikap untuk membuka penyeberangan Rafah dari sisi Gaza untuk memungkinkan masuknya bantuan dan keluarnya warga negara dari negara pihak ketiga,” ujar Shoukry.

Aqsa stasiun radio yang berafiliasi dengan Hamas mengatakan, penembakan Israel kembali menghantam daerah penyeberangan Rafah pada Senin (16/10/2023).

Sedangkan sisi perbatasan Mesir tampak sepi pada Senin sore, dan pasokan bantuan terlihat ditimbun di Al Arish, kota terdekat.

Hamas dan Israel menyatakan belum ada kesepakatan untuk membuka penyeberangan. Ratusan ton bantuan dari beberapa negara menunggu di Al Arish untuk mendapatkan kondisi yang memungkinkan masuk ke Gaza.

“Kami menunggu lampu hijau masuknya bantuan dan puluhan relawan siap kapan saja,” kata seorang pejabat Bulan Sabit Merah di Sinai utara. (ant/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs