Ribuan warga Palestina berlindung di Rumah Sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, dari serangan udara Israel yang sedang berlangsung pada, Sabtu (14/10/2023).
“Sekitar 35.000 warga Gaza berlindung di rumah sakit dari agresi Israel,” kata Mohamed Abu Slima Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, di Facebook.
Dilansir Antara dari kantor berita Anadolu, Slima bilang para keluarga banyak yang mendirikan tenda di sekitar rumah sakit. Dia juga mengungkapkan bagaimana para warga benar-benar panik dan ketakutan.
Sebelumnya, militer Israel pada Jumat (13/10/2023), memperingatkan 1,1 juta penduduk di utara Gaza untuk mengungsi dari rumah mereka dan segera pindah ke selatan Jalur Gaza. Seruan itu menyebabkan ribuan orang berlindung di rumah sakit.
Stephane Dujarric juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa perintah pengosongan wilayah utara Gaza itu, justru akan menimbulkan konsekuensi kemanusiaan yang mengerikan bagi warga Palestina.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Gaza mengatakan, sedikitnya ada 70 warga meninggal dan 200 lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel terhadap iring-iringan truk pembawa warga Palestina, yang mengungsi dari Jalur Gaza utara ke bagian selatan itu.
Pasukan Israel terus melancarkan serangan militer di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan militer oleh kelompok Palestina Hamas di wilayah Israel.
Konflik tersebut dimulai, pada Sabtu (7/10/2023) akhir pekan lalu, ketika Hamas memulai sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan serbuan ke Israel melalui darat, laut dan udara.
Hamas mengatakan operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur, yang diduduki Israel, dan meningkatnya kekerasan oleh kalangan pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Militer Israel kemudian melancarkan “Operasi Pedang Besi” yang menargetkan Hamas di Jalur Gaza.
Israel juga memutus pasokan air dan listrik ke Gaza. Situasi itu menambah kesengsaraan masyarakat Gaza, yang sudah menderita akibat blokade Israel sejak 2007.
Sejak perang Israel-Hamas pecah akhir pekan lalu, sudah lebih dari 3.300 orang terbunuh, termasuk 1.900 warga Palestina dan 1.400 warga Israel. (ant/bil/iss)