Militer Israel menyerukan semua warga sipil Palestina di Kota Gaza yang berjumlah lebih dari satu juta orang, agar pindah ke selatan Jalur Gaza dalam waktu 24 jam.
Peringatan itu disampaikan pada saat militer Israel mengumpulkan tank-tank miliknya menjelang invasi darat. Invasi ini diperkirakan segera dilancarkan setelah serangan dahsyat yang dilakukan Hamas akhir pekan lalu.
“Sekarang saatnya perang,” ujar Yoav Gallant Menteri Pertahanan Israel dilansir Antara, Jumat (13/12/2023).
Pada saat bersamaan, pesawat-pesawat tempur Israel terus menggempur Gaza. Serangan ini merupakan pembalasan atas serangan Hamas akhir pekan lalu yang merenggut lebih dari 1.300 warga Israel yang sebagian besar warga sipil.
Militer Israel menyatakan akan melancarkan operasi besar-besaran di Kota Gaza dalam beberapa hari ke depan dan warga sipil Gaza hanya boleh kembali ke kota ketika sudah dibolehkan oleh militer Israel.
“Warga sipil Kota Gaza, mengungsilah ke selatan demi keselamatan kalian sendiri dan keluarga kalian, jauhkan diri kalian dari Hamas yang memanfaatkan kalian sebagai tameng manusia,” kata militer Israel seraya melabeli Hamas dengan predikat teroris.
“Teroris-teroris Hamas bersembunyi di Kota Gaza di dalam terowongan-terowongan di bawah rumah dan di dalam gedung-gedung yang dihuni warga sipil Gaza yang tidak bersalah,” sambung militer Israel.
Hamas mendesak warga Gaza agar tidak tertipu oleh apa yang mereka sebut sebagai “propaganda palsu” itu.
Sayap militer Hamas kemudian mengungkapkan bahwa 13 orang sandera Israel ikut tewas akibat serangan udara Israel.
Sementara itu, PBB menyatakan pemindahan warga sipil Gaza mustahil bisa dilakukan “tanpa konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan”. (ant/saf/iss)