Jumat, 22 November 2024

Persiapan Piala Dunia U-17 di Surabaya Sudah Matang, Tinggal City Branding

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Irvan Wahyudrajad Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kota Surabaya serta Pertanahan Kota Surabaya dan Wiwiek Widayati Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudporapar) Kota Surabaya dalam diskusi 'Surabaya Sambut Piala Dunia U-17' Semanggi Radio Suara Surabaya, Jumat (13/10/2023). Foto: Chandra suarasurabaya.net

Piala Dunia U-17 2023 akan segera digelar di Indonesia. Bersama tiga stadion lainnya, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) di Surabaya menjadi salah satu tuan rumah yang akan menggelar perhelatan yang diikuti 24 negara dari 6 wilayah konfederasi tersebut.

Berbagai persiapan sudah dilakukan, baik oleh pemerintah kota (pemkot) Surabaya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), maupun Federation Internationale de Football Association (FIFA) sebagai induk organisasi sepak bola dunia.

Sebelum nantinya akan diserahkan ke FIFA pada 27 Oktober 2023, pemkot Surabaya melakukan serangkaian persiapan secara fisik, akses, maupun beautifikasi (memperindah jalan-jalan dan kota).

“Persiapan sudah hampir 100 persen, sudah matang,” kata Irvan Wahyudrajad Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kota Surabaya serta Pertanahan Kota Surabaya dalam diskusi ‘Surabaya Sambut Piala Dunia U-17’ Progam Semanggi Suroboyo Radio Suara Surabaya, Jumat (13/10/2023).

Persiapan tersebut tidak hanya dilakukan oleh Pemkot Surabaya, tapi juga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membenahi lapangan utama GBT dan empat lapangan latihan lainnya.

Seperti suply listrik, air, CCTV, sampai bandwitch internet serta tempat parkir.

Tidak hanya fisik stadion, persiapan juga meliputi akses menuju stadion utama di GBT.

“Ada ketentuan, bahwa dari hotel tempat pemain tinggal sampai ke main stadium GBT harus 40 menit,” kata Wiwiek Widayati Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudporapar) Kota Surabaya yang turut menjadi narasumber di diskusi Semanggi Suroboyo.

Selain itu, untuk memeriahkan gelaran akbar tersebut, pemkot juga mengadakan turnamen sepak bola antarkelurahan dan antarkecamatan.

Turnamen tersebut melibatkan tim sekolah sepak bola serta anak-anak di bawah umur Surabaya.

“Iya seperti liga tarkam (antarkampung). Yang antarkelurahan sudah selesai, sekarang naik antarkecamatan,” kata Wiwiek.

Turnamen tersebut diadakan di empat lapangan yang ada di empat penjuru Surabaya: Sumberejo, Colombo, Mulyorejo, dan Jambangan. “Nanti pemenangnya mendapatkan pembinaan yang dipantau talent scouting,” tambahnya.

Untuk akses menuju Stadion GBT, pemkot Surabaya melalui Dinas Perhubunan juga sudah menyediakan shuttle bus yang akan memfasilitasi penonton.

“Ada dua belas unit dengan enam titik penjemputan,” kata Irvan

Enam titik tersebut adalah Terminal Joyoboyo, Surabaya Town Square (Sutos), Osowilangun, Terminal Benowo, Uji Kir Tandes, dan Gelora Joko Samudro Gresik.

Namun begitu, masih ada beberapa pekerjaan yang masih dilakukan oleh Pemkot Surabaya untuk menyemarakkan event yang akan digelar 10 November-2 Desember 2023 ini.

“Tinggal beautifikasi saja. Kalau umbul-umbul sedang dikerjakan,” kata Wiwiek.

Hal itu juga dirasakan oleh beberapa pendengar Radio Suara Surabaya yang bergantian bergabung dalam diskusi 90 menit tersebut melalui telepon dan WhatsApp. Menurut mereka, hiruk-pikuk Piala Dunia U-17 di Surabaya masih kurang terasa.

Salah satunya Amir Burhanuddin Wakil Ketua Asprov PSSI Jawa Timur lewat telepon.

“Sudah bagus semua. Tinggal city branding-nya dimeriahkan,” katanya merujuk pada pemasangan banner dan billboard di setiap sudut kota.

Menurut pria yang juga CEO Deltras FC Sidoarjo ini, buat orang-orang di kalangan sepak bola sudah dirasakan, karena isu dan persiapannya sudah berlangsung lama. Tapi untuk kemeriahan kota, belum.

Wiwiek menjelaskan kalau hal itu sedang dikerjakan secara bertahap.

Sementara untuk antisipasi cuaca yang memasuki musim hujan, Wiwiek tidak bisa bicara banyak.

“Tapi kalau drainase aman. Karena salah satu syarat adalah stadion tidak boleh tergenang,” kata Wiwiek.

Untuk info lain tentang Piala Dunia U-17, Wiwiek mengatakan bahwa sudah disiapkan dan akan disampaikan Kominfo Surabaya melalui media sosial yang dimiliki pemkot Surabaya.

Termasuk informasi arak-arakan dan thropy experience pada Minggu, 29 Oktober 2023 mendatang.

Seremoni mengenalkan trofi Piala Dunia U-17 itu, lanjut Wiwiek, dilakukan dari Gedung Siola Surabaya yang berada di Jalan Tunjungan menuju Balai Pemuda di Jalan Gubernur Suryo.

Selanjutnya, Wiwiek berharap warga Surabaya menjadi tuan rumah yang baik. Karena menurutnya, semua orang di Surabaya terlibat dalam peran yang sama untuk menyambut gelaran ini.

“Sehingga mereka (peserta Piala Dunia U-17) punya kenangan yang baik untuk Surabaya,” harapnya. (ham/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs