Jumat, 22 November 2024
HUT ke-78 Provinsi Jatim

Peringati Hari Jadi Jatim dan Hari Pahlawan, Dispora Gelar Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Suroboyo

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Moh. Ali Kuncoro Kepala Dispora Jatim saat berada dalam konferensi pers Gerak Jalan Perjuangan (GJP) Mojokerto-Surabaya di Kantor Dispora Jatim, Rabu (11/10/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Hari Pahlawan tahun 2023, Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jatim akan mengadakan Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Suroboyo (GJP Mojosuro), Sabtu (4/11/2023).

Moh. Ali Kuncoro Kepala Dispora Jatim mengatakan, dalam gelaran GJP Mojosuro itu, kategori peserta lomba yakni perorangan putra dan putri, beregu pelajar, beregu umum, beregu TNI/Polri, dan pakaian perjuangan putra dan putri.

“Masih mengacu pada tahun-tahun sebelumnya, yakni ada kategori perorangan dan kategori kelompok,” ucapnya dalam konferensi pers di Kantor Dispora Jatim, di Surabaya, Rabu (11/10/2023).

Sedangkan rute yang akan dilalui, yakni start berada di Mojokerto, tepatnya di Lapangan R. Wijaya Jalan Raya Surodinawan, kemudian ke beberapa pos di Kota Mojokerto, berlanjut ke Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo dan finish di Surabaya, tepatnya berada di area Tugu Pahlawan.

Untuk pendaftaran sendiri, kata dia, sudah dibuka mulai hari ini, 11 Oktober dan akan berakhir pada 3 November mendatang. Pendaftaran bisa dilakukan secara online dan offline.

“Sedangkan untuk pengambilan nomor dada, bisa diambil mulai tanggal 30 Oktober sampai 3 November,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa GJP Mojosuro 2023 itu akan dimeriahkan oleh komunitas sepada onthel dan goweser. Dalam pemberangkatannya, mereka akan berangkat terlebih dahulu sebelum peserta gerak jalan berangkat.

“Dimeriahkan oleh Komunitas sepeda onthel yang akan dihadiri anggotanya di seluruh Indonesia untuk mengikuti GJP Mojosuro. Konsep yang kita bangun, sepeda akan diberangkatkan duluan, karena mereka ini akan segera tiba dan karena baliknya gowes lagi, kalau yang gerak jalan baliknya naik kendaraan,” paparnya.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa gelaran gerak jalan itu dilarang menggunakan pakaian atribut Parpol atau membawa bendera kelompok silat. Karena, kegiatan tersebut merupakan murni olahraga dan bagian dari peringatan.

“Pada prinsipnya, kegiatan ini adalah kegiatan olahraga masyarakat,” ujarnya.

GJP Mojosuro sendiri, terakhir dilaksanakan pada tahun 2019, yang mana waktu itu diikuti oleh sebanyak 8.000 peserta gerak jalan dengan tingkat partisipasi audiens lebih dari 25 ribu orang.

“Pada tahun 2023 ini, kita kembali berusaha membangkitkan atau menghidupkan GJP Mojosuro, dan kita harapkan animo masyarakat bisa membeludak seperti tahun-tahun sebelumnya. Kita target 10.000 peserta, itu belum termasuk yang dari sepeda,” pungkasnya. (ris/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs