Pengeboman Israel di Lebanon memakan korban anggota Hizbullah, meningkatkan ketegangan di perbatasan.
Melansir dari Antara, sedikitnya tiga militan Hizbullah meninggal pada hari Senin (10/10/2023). Sebelumnya Israel mengatakan seorang perwiranya meninggal dalam serangan lintas batas yang diklaim dilakukan warga Palestina di Lebanon.
Kekerasan lintas batas ini memperluas konflik antara Israel dan militan Palestina di Gaza secara signifikan hingga perbatasan Israel-Lebanon yang terletak lebih jauh ke utara.
Hizbullah yang didukung Iran terlibat perang brutal melawan Israel selama sebulan pada 2006. Dia mengatakan bahwa tiga anggotanya terbunuh dalam agresi Israel di Lebanon selatan Senin sore.
Dua sumber keamanan Lebanon menyampaikan kepada Reuters bahwa dua lagi anggota Hizbullah meninggal. Israel memborbardir Lebanon selatan setelah serangan lintas batas yang diklaim oleh kelompok Jihad Islam Palestina.
Tentara Israel mengatakan pasukannya yang didukung helikopter menewaskan sedikitnya dua pria bersenjata yang melintasi perbatasan.
Pihak militer Israel mengungkapkan bahwa wakil komandannya Letnan Kolonel Alim Abdullah,yang merupakan wakil komandan meninggal dalam bentrokan tersebut, namun mereka tidak membeberkan lebih jauh.
Diketahui, Hizbullah dan Israel saling melancarkan serangan sporadis di perbatasan sejak 2006 sambil menghindari konflik besar. Kedua pihak baku tembak artileri dan roket pada Minggu (8/10/2023).
Sementara itu beberapa penduduk Lebanon selatan mengaku telah meninggalkan rumahnya di sepanjang perbatasan dengan Israel pada Senin di tengah tembakan besar-besaran yang sejauh ini menghantam pinggiran kota dan desa.
Kantor berita resmi Lebanon melaporkan lalu lintas padat di jalan-jalan utama oleh orang-orang yang meninggalkan daerah perbatasan, dan sekolah-sekolah di daerah tersebut akan tetap tutup Selasa.
Serangkaian insiden selama beberapa bulan terakhir ini telah meningkatkan risiko eskalasi di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel sebelum pertempuran meletus di Israel dan Gaza.
Gabi Hage, ayah tiga anak sekaligus pemilik rumah di Lebanon dekat perbatasan menggambarkan peristiwa bombardir hebat di dekatnya.
“Rumah kami dekat sekali dengan perbatasan, jadi kami berangkat dan turun ke desa. Semua tetangga saya juga melakukan hal yang sama,” bebernya.
Oleh karena itu konsulat Perancis di Lebanon telah meminta warga negaranya agar menunda perjalanan ke Lebanon selatan.Sementara Inggris mengatakan ketegangan sedang tinggi dan situasi bisa meningkat sewaktu-waktu.(ant/feb/iss)