Sabtu, 23 November 2024

Bertemu Kaesang, Puan Tegaskan PDIP Tidak Akan Paksa PSI Dukung Ganjar

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Puan Maharani Ketua DPP PDIP saat bertemu Kaesang Pangarep Ketua Umum PSI di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023). Foto : istimewa

Puan Maharani Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) bertemu dengan Kaesang Pangarep Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dalam pertemuan tersebut, Puan menegaskan PDIP terbuka dengan PSI dan kedua partai sepakat untuk menyambut Pemilu 2024 secara damai.

Pertemuan Puan dan Kaesang digelar di sebuah kafe di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2024). Pada pertemuan itu, Puan didampingi oleh Utut Adianto Wasekjen PDIP, Charles Honoris Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPD Taruna Merah Putih (TMP) DKI Jakarta, Hendrar Prihadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) PDIP, dan beberapa jajaran PDIP lainnya.

Sedangkan Kaesang didampingi Grace Natalie Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Giring Ganesha dan Isyana Bagoes Oka Anggota Dewan Pembina, serta Raja Juli Antoni Sekjen PSI.

Pertemuan santai Puan dan Kaesang dibalut dalam suasana kekeluargaan. Bahkan keduanya berbincang sambil menyeruput kopi dan menikmati camilan pisang goreng.

“Alhamdulillah baru saja selesai ngobrol-ngobrol santai sama Mas Kaesang atau Dek Ketum PSI yang baru. Bisa saya sampaikan bahwa pertemuan dengan Mas Kaesang ini sebetulnya kan ini pertemuan formal, yang dilakukan secara informal,” kata Puan.

“Tadinya kita cuma mau makan-makan pisang goreng, minum-minum kopi sambil nyantai antara kakak sama adiknya,” kata Puan.

Dia mengungkapkan, pertemuannya dengan Kaesang menyepakati bahwa PDIP dan PSI sama-sama ingin menghadirkan situasi politik yang kondusif dan damai di tahun politik ini. Ia mengatakan, Pemilu harus berada dalam suasana gembira.

“Kita akan sama-sama menjaga situasi kondusif, situasi damai. Jangan sampai kemudian terjadi friksi atau ketidaknyamanan dalam menyambut pesta demokrasi ke depan,” ungkap Puan.

Mantan Menko PMK ini pun menegaskan hubungannya dengan Kaesang selama ini terjalin dengan hangat. Puan juga mengungkap, pertemuan antara jajaran PDIP dan PSI adalah bagian dari politik yang bersahabat.

“Biar apa pun ini (Kaesang) adik saya, walaupun yang satu ketua umum, yang satu Ketua DPR tapi memang hubungan kami itu kan seperti kakak adik. Jadi yang tadinya mau ngobrol santai 2 orang kakak dan adiknya, namun tentu saja diselingi dengan pembicaraan serius terkait dengan isu-isu terkini dan politik ke depan,” paparnya.

“Pertemuan ini kami berusaha untuk bisa saling membuka diri, menceritakan atau menyampaikan hal-hal apa yang bisa disampaikan oleh mas kaesang di PSI, juga bagaimana juga situasi kebatinan PDIP selama ini,” imbuh Puan.

Dalam kesempatan tersebut, Kaesang secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada Puan atas sikap sejumlah elite PSI yang kerap mem-bully PDIP. Puan menyambut baik hal tersebut dan sepakat dengan Kaesang bahwa diperlukan rasa saling menghargai antar-partai politik.

“Ya saya sangat berterima kasih dengan semangat yang tadi disampaikan Mas Kaesang bahwa kita akan membangun Indonesia itu dengan politik etika yang santun, kemudian beretika, saling menghargai, menghormati,” ujarnya.

“Boleh beda kepentingan, boleh beda kebijakan namun kita tetap harus mempunyai satu kesamaan cita-cita, semangat untuk membangun bangsa dan negara. Itu yang harus kita sama-sama perbaiki, bukan bicara personal, bukan bicara satu hal yang kemudian tidak menghargai dan menghormati,” sambung Puan.

Lebih lanjut, pertemuan Kaesang dan Puan pun disebut sebagai bukti bahwa PDIP sebenarnya terbuka dengan PSI. Bahwa jika ada perbedaan pendapat antara PDIP dan PSI, menurut Puan, itu hanya-lah karena masalah teknis belaka.

“Cuma masalah teknis komunikasi yang belum nyambung, Alhamdulillah hari ini kita nyambung, ya mas ya. Udah nyambung, jadi kesalahpahaman ataupun kemudian missed komunikasi yang mungkin pernah terjadi jangan sampai terulang dan terjadi lagi,” ungkapnya.

“Jadi sekarang kakak-adik ini sudah bertemu, berjumpa. Ya InsyaAllah kita bisa sama-sama membangun bangsa dan negara ini,” tambah Puan.

Puan pun menegaskan, pertemuan ini bukanlah pertemuan terakhir antara PDIP dengan PSI.

“Ini ini bukan komunikasi yang terakhir atau komunikasi awal, tapi komunikasi yang lebih intensif akan kami lakukan,” sebutnya.

Terkait kemungkinan koalisi di Pilpres 2024, Puan mengatakan PDIP dan PSI masih akan melakukan penjajakan lebih lanjut. Ia juga menegaskan, PDIP tidak akan memaksa agar Kaesang membawa PSI untuk mendukung Ganjar Pranowo Bacapres PDIP.

“Nggak saling menggoda kita, kita saling memahami. Nggak perlu digoda, Mas Kaesang sudah tahu harus melakukan apa yang terbaik,” tegas Puan.

Puan mengatakan, PDIP akan menghormati keputusan PSI. Sekalipun nantinya PSI tidak memiliki kesamaan dalam hal dukungan capres, Puan memastikan PDIP akan tetap menghormati keputusan PSI karena setiap partai memiliki strateginya masing-masing dalam memenangkan Pileg dan Pilpres.

“Apa yang akan diputuskan itu merupakan satu hal yang menjadi keputusan politik yang harus kita sama-sama hargai dan hormati. Namun kan ini belum ada keputusannya jadi saya nggak mau berandai-andai juga,” terangnya.

“Yang pasti yang kami bisa sepakati InsyaAllah di hari ini adalah ya apapun yang akan kami lakukan walaupun berbeda pilihan kita akan siap bertanding namun juga harus siap bersanding setelah pemilu yang akan datang untuk membangun Indonesia ke depan lebih baik dan lebih maju,” lanjut Puan.

Pada pertemuan dengan Kaesang, Puan juga turut menyampaikan pesan Megawati Soekarnoputri Ketum PDIP.

“Selamat telah menjadi ketua umum PSI, harus bekerja dengan amanah dan membangun Indonesia sebaik-baiknya, sebenar-benarnya untuk bangsa Indonesia, itu yang disampaikan,” kata Puan menyampaikan pesan Megawati untuk Kaesang.

Senada dengan Puan, Kaesang menyatakan pertemuan kali ini merupakan pertemuan yang bersifat kekeluargaan. Apalagi sang ayah, Joko Widodo (Jokowi) Presiden beserta Gibran Rakabuming Raka kakaknya, merupakan kader PDIP.

“Kami ini sebenernya sudah seperti keluarga. Bapak saya, kakak ipar, kakak saya juga semuanya kan di PDIP. Bapak saya selama ini selalu didukung oleh Mbak Puan dan temen-temen di PDIP. Saya rasa kami sudah seperti keluarga sendiri, sama-sama anak presiden ya Mba Puan,” ujar Kaesang.

Kaesang pun sempat menyampaikan permohonan maaf kepada Puan dan jajaran PDIP atas sikap sejumlah kader PSI yang terkesan merendahkan partai berlambang moncong putih itu.

“Saya juga tadi sempat meminta maaf untuk temen-temen PSI yang dulunya bisa dibilang mencela atau pun merendahkan PDIP, saya dari PSI meminta maaf kepada Mba Puan secara langsung dan teman-teman PDIP yang lainnya,” katanya.

“Balik lagi, ini pesta demokrasi, harus dijalankan secara bergembira santun dan santuy,” imbuh Kaesang.

Mengenai arah dukungan PSI di Pilpres usai pertemuannya dengan Puan, Kaesang menyebut kedua partai masih akan melakukan komunikasi lanjutan untuk menyamakan visi dan misi. Kaesang lantas memuji kebijaksanaan Puan yang disebutnya fair dalam hal penjajakan koalisi.

“Saya rasa Mba Puan fair-fair aja. Kalau mau dukung pasti kami disambut dengan tangan terbuka, tapi kalau nggak ya kita harus saling ini, nggak boleh kaya tadi saya bilang tidak boleh mencela, ataupun nanti kalau udah selesai pasca pemilu ya sudah kita gotong royong lagi, balik lagi karena semuanya balik lagi untuk negara,” urainya.

“Ya itu, ayo kita bangun negara sama-sama,” timpal Puan.

Kaesang kemudian mengungkap mengapa memilih PDIP sebagai partai pertama yang didatangi secara formal setelah ia menjabat sebagai Ketum PSI.

“Balik lagi ikatan batin pasti ada, Pak presiden (Jokowi), Mas wali kota (Gibran), dan Bang wali kota (Bobby Nasution) semua di PDIP yang di mana adalah keluarga saya, pasti akan ada selalu ikatan juga,” ungkap Kaesang.

“Dan kita juga harus tahu, PDIP juga partai pemenang pemilu sebelumnya, jadi saya rasa cukup fair untuk ketemu dengan PDIP yang paling pertama,” tutupnya. (faz/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs