Jumat, 22 November 2024

Wanita Jabar Diduga Meninggal Dianiaya Sempat Kirim Pesan Suara ke Temannya Sambil Menangis

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi penemuan jenazah. Foto: Grafis suarasurabaya.net

Wanitia inisial DSA (29) asal Jawa Barat yang meninggal dunia di apartemen Surabaya barat, sempat mengirim pesan suara sambil menangis ke temannya sebelum kehilangan nyawa.

“Sebelum korban ini mengalami fase kritis atau tidak sadarkan diri, sempat mengirim voice note (pesan suara) ke temannya. Sedang dihajar oleh si RT (inisial pelaku) sambil nangis-nangis,” kata Dimas Yemahura pengacara korban dihubungi suarasurabaya.net, Kamis (5/10/2023).

Dimas menyebut, korban dan pelaku ini memiliki hubungan asmara. Namun, terkait dugaan motif penganiayaan yang dilakukan pelaku inisial RT masih belum terungkap karena sedang diselidiki polisi.

Peristiwa meninggalnya wanita asal Sukabumi ini, bermula waktu keduanya pergi ke sebuah tempat karaoke di kawasan Surabaya Barat. Lalu, di salah satu ruangan tempat hiburan tersebut, mereka terlibat cek-cok.

Dimas menyebut aksi penganiayaan kepada korban diduga sudah dilakukan pelaku di ruangan karaoke itu. Hal itu disampaikannya setelah mendapat rekaman video pelaku memperlihatkan korban sudah terkapar di basement parkiran.

“Oleh saudara RT, ini di video ditertawakan dan dia menyampaikan kepada security basement parkiran tidak tahu kenapa korban terkapar di situ. Bahkan lengan korban ada bekas diinjak (dilindas) ban mobil. Itu ada bekasnya kok,” katanya.

Dimas juga menyayangkan security di sana tidak segera mengamankan korban, dan justru membiarkan korban dimasukkan ke dalam bagasi mobil milik terduga pelaku.

Terduga pelaku kemudian membawa korban menuju ke apartemen kawasan Surabaya Barat. Sesampainya di kamar, pelaku melihat korban semakin lemas dan kehilangan kesadaran.

“Si RT ini gelisah, lalu ke bawah menemui petugas security dan pengelola apartemen. Lalu membawa korban ke National Hospital dan kemudian dinyatakan meninggal dunia sekitar 30-40 menit setelahnya,” tutur Dimas.

Pihak pengacara juga mendapati luka lebam hampir di sekujur tubuh, seperti di kepala, kaki, tangan, dan dada. “Kami menemukan indikasi penganiayaan berat dilakukan seorang laki-laki inisial RT anak anggota Dewan DPR RI,” katanya.

Sementara itu Aryo staff Blackhole KTV, tempat karaoke yang didatangi korban dan terduga pelaku, mengaku tidak mengetahui persis soal peristiwa itu. Namun seluruh CCTV yang berada di tempatnya sudah diserahkan pihak manajemen mall untuk diperiksa polisi.

Kukuh Suharno Marketing Communication (Marcom) Lenmarc Mall menyebut, pihaknya memang sudah menyerahkan seluruh jejak rekaman CCTV di lokasi tersebut untuk diperiksa.

Sebab, kepolisian perlu menganalisa kronologi kasus ini secara jelas berdasarkan fakta dan bukti-bukti yang ada. “Tentu kami pasti support langkah penyelidikan polisi,” ujar Kukuh.

Di sisi lain, AKBP Hendro Sukmono Kasatreskrim Polrestabes Surabaya menyatakan telah mengantongi rekaman CCTV yang ada di sekitar TKP.

“Ada lima titik yang diperiksa. Di lokasi hiburan malam, lobby hiburan malam, basement parkiran, apartemen korban, dan rumah sakit,” jelas Hendro. (wld/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs