Pimpinan DPRD Kota Surabaya menyatakan pencantuman Aksara Jawa sudah dimulai di Balai Kota Surabaya, selanjutnya diharapkan diikuti di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) pemerintah kota setempat.
“Saya mengapresiasi upaya Wali Kota Surabaya dengan mencantumkan Aksara Jawa di papan nama Balai Kota Surabaya,” kata AH. Thony Wakil Ketua DPRD Surabaya di Surabaya, Rabu (4/10/2023).
Menurut dia, penggunaan huruf latin yang dilengkapi dengan Aksara Jawa itu bagian dari salah satu upaya untuk melestarikan budaya di lingkungan Pemkot Surabaya.
Untuk itu, ia berharap agar pencantuman Aksara bisa diikuti di tiap-tiap OPD hingga instansi pemerintahan yang ada di Surabaya. Bahkan di sekolah-sekolah mula jenjang SD, SMP hingga SMA juga mencantumkan Aksara Jawa.
Ia menginginkan seluruh aksara Nusantara, khususnya Aksara Jawa lebih dikenal dan dilestarikan seluruh masyarakat Indonesia.
Untuk itu, kata Thony, para pegiat budaya telah menggelar sarasehan dan pameran bertema “Membingkai Aksara Nusantara dan Dunia”, di Balai Pemuda Kota Surabaya akhir September lalu.
Sarasehan dan pameran tersebut melibatkan DPRD Kota Surabaya, pegiat sejarah komunitas Begandring Soerabaia, Balai Bahasa Jawa Timur, Balai Pelestarian Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Museum Mpu Tantular, hingga Museum Online Wilaktikta.
Kegiatan ini akan menampilkan aksara nusantara mulai dari Jawa, Kawi, Bali, dan sebagainya. Dari Nusantara itu, ada Jawa, Batak, ada Bali, Sumba dan lainnya. Aksara Jawa, dalam acara tersebut lebih ditonjolkan dengan alasan untuk menumbuhkan identitas sebagai orang Jawa.
Selain itu, sebagian besar masyarakat Jawa kini tidak memahami pentingnya melestarikan aksara. Thony menuturkan, para leluhur di Jawa memiliki teknologi tradisional tetapi lebih maju dari kondisi sekarang. Seperti halnya tertuang berbagai artefek, tertuang di berbagai manuskrip.
default
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya telah meminta kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya untuk menyiapkan penulisan aksara Jawa di setiap kantor OPD. Ia memastikan, penulisan aksara Jawa itu sudah harus terpasang sebelum 10 November 2023.
“Jadi, nanti tulisan pemerintah kota itu ada tulisannya (aksara Jawa) misal seperti di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) itu ada aksara Jawa,” kata Cak Eri panggilan akrabnya.
Cak Eri mengatakan pemasangan aksara Jawa ini sudah dimulai dari lingkungan Balai Kota Surabaya dan selanjutnya dilakukan di setiap pintu-pintu masuk Pemkot Surabaya. “Ruang-ruang yang ada di Balai Kota juga diberi tulisan aksara Jawa. Kita harus mengingat jangan lupa sejarah,” katanya.(ant/iss)