Jumat, 22 November 2024

Hari Tanpa Kekerasan Sedunia, Pemkot Surabaya Catat 173 Kasus hingga Agustus

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi kekerasan Foto: Pixabay

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mencatat sudah ada 173 kasus yang didampingi hingga Agustus, dalam momen Hari Tanpa Kekerasan Internasional diperingati, Senin (2/10/2023).

Ida Widayati Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya menyebut, jumlah kasus itu masih terakumulasi sampai Agustus.

“Saat ini data kekerasan di Kota Surabaya sampai dengan Agustus sebanyak 173 kasus dan semuanya sudah dilakukan pendampingan dan intervensi,” jelas Ida, Senin (2/10/2023).

Dari keseluruhan kasus, yang terjadi kepada anak-anak mendominasi dengan angka mencapai 122.

“Terdiri dari Anak Berhadapan Hukum (ABH) 27 kasus, korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) 26 kawus, dan non KDRT 69 kasus,” terangnya lagi.

Sementara sisanya korban kekerasan dewasa, yakni 51 kasus. Dari jumlah itu, paling banyak mengalami KDRT.

“KDRT 39 kasus, non KDRT 12 kasus,” tambahnya.

Angka itu meningkat jika dibandingkan jumlah kasus kekerasan keseluruhan tahun 2022 yang mencapai 90 kasus anak dan dewasa.

“Untuk KDRT anak-anak 79. Dewasa empat. Sementara non KDRT mulai penelantaran ekonomi, eksploitasi anak-anak tiga, dewasa empat,” terangnya saat dikonfirmasi Mei 2023 lalu.

Momen Hari Tanpa Kekerasan Sedunia ini, Ida berharap, menyadarkan semua orang agar tidak melakukan kekerasan dalam bentuk apapun.

“Bahwa kekerasan dalam bentuk apapun seharusnya tidak boleh terjadi baik di dalam keluarga, ataupun di lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah,” jelasnya.

Selain mengimbau, lanjutnya, DP3APPKB juga terus sosialisasi soal pola pengasuhan orang tua pada anak sebagai kunci utama pencegahan kekerasan.

“Oleh karena itu komunikasi yang baik harus dipupuk sehingga hubungan satu sama lain bisa terjalin dengan baik, selain itu pola-pola pengasuhan yang baik juga harus tersosialisasikan para masyarakat melalui berbagai sektor. Karena hal ini juga menjadi kunci utama pencegahan kekerasan,” tandasnya.

Diketahui, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Tanpa Kekerasan Internasional. Peringatan ini juga disebut sebagai International Day of Non-Violence yang dirayakan setiap tahun di seluruh dunia. (lta/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs