Pascapenetapan enam tersangka mafia bola oleh Satgas Anti Mafia Bola Polri, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tegaskan juga serius memberantas praktik nakal yang masih ada.
Erick Thohir Ketua Umum PSSI mengaku setuju dengan penetapan enam tersangka mulai wasit hingga pihak klub sepak bola. Termasuk adanya kemungkinan tersangka baru dalam kasus dugaan suap pengaturan skor pertandingan November 2018 lalu namun ditindaklanjuti dengan laporan Juni 2023.
“Setuju, kita sedang menunggu statement resmi kepolisian, siapa saja yang terindikasi. Wasit dan pengaturan. Saya hanya mendorong kerja sama dengan kepolisian,” jelasnya.
Erick juga memastikan, satgas buatan PSSI, Satgas Anti Mafia Sepak Bola PSSI terdiri dari banyak wakil figur publik. Mereka serius membongkar praktik-praktik nakal dalam pertandingan.
“Membongkar bersama kepolisian. Kemarin ada perkataan, jangan-jangan satgas-satgasan. Sekarang kita bawa figur publik politikus, pengamat bola, ada Najwa Shihab ya kita dorong supaya ada check and balance,” imbuhnya.
Satgas itu menerima aduan terbuka dari masyarakat dan akan menindaklanjuti. Meski sejauh ini, Erick belum mau membeber apa sudah ada praktik baru usai penetapan tersangka sebelumnya.
“Satgas membuka telepon kalau ada aduan, Kita tunggu dari mereka,” tandasnya.
Sekedar diketahui, Satgas Anti Mafia Bola Polri menetapkan enam tersangka dalam dugaan suap praktik pengaturan skor atau match fixing pada pertandingan Liga 2 antara klub X melawan klub Y pada November 2018.
Penetapan itu tindak lanjut dari pelaporan pada Juni 2023 lalu. Dalam perkara ini, enam orang telah ditetapkan tersangka, terdiri dari empat wasit dan dua orang dari pihak klub sepak bola. (lta/iss)