Selasa, 26 November 2024

Berat, Beban Penerbangan Akibat Pelemahan Rupiah

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi.

Beban biaya sektor penerbangan bertambah berat akibat pelemahan rupiah yang tersungkur ke angka 14.930 per dolar AS, kata Bayu Sutanto Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Indonesia (Inaca) Bidang Penerbangan Berjadwal.

Bayu mengatakan karena komponen biaya yang dipengaruhi dolar AS baik secara langsung maupun tidak langsung mencapai 70 persen.

“Karena komponen biaya yang dipengaruhi langsung dan tidak langsung dengan kurs solar itu 70 persen, tambah berat biayanya,” katanya seperti dilansir Antara, Selasa (4/9/2018).

Dia mengatakan harga tersebut bisa berimbas ke harga tiket apabila tarif batas bawah tidak kunjung dinaikkan.

Pasalnya, berdasarkan penelusuran ke salah satu maskapai, pajak yang dikenakan untuk penerbangan luar negeri Jakarta-Bangkok naik dari Rp2.215.100 menjadi Rp2.229.000 pada Selasa (4/9/2018) sore.

“Ya jelas harga tiket dinaikkan,” kata Bayu.

Saat ini, Inaca tengah menunggu penerapan kenaikan tarif batas bawah yang telah dirumuskan oleh Kementerian Perhubungan naik lima persen dari 30 persen menjadi 35 persen dari tarif batas atas.

“Kapan kenaikan tarif batas bawah diberlakukan, tiket domestik dinaikkan, sementara kurs dolarnya naik terus,” katanya.

Hingga Selasa (4/9/2018) sore, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta terapresiasi sebesar 15 poin menjadi Rp14.795 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.810 per dolar AS.(ant/iss/ipg)

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
28o
Kurs