Jumat, 22 November 2024

Gus Miftah Sowan ke Khofifah, Bawa Misi Tugas dari Prabowo

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Gus Miftah dan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim kompak senyum saat ditanyai soal sowan berkaitan tugas dukung Prabowo di Pilpres 2024, Senin (25/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

KH Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah sowan ke Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) Gedung Negara Grahadi, Senin (25/9/2023) sore.

Pendiri Pondok Pesantren Ora Aji Sleman Yogyakarta itu mengaku baru pertama kali silaturahmi ke Grahadi semenjak Ketua Umum PP Muslimat NU menjabat jadi Gubernur Jatim.

“Ibu (Khofifah) sudah berapa tahun menjabat (jadi Gubernur Jatim) saya belum pernah silaturahmi ke Grahadi. Masa punya ibu Muslimat di sini tidak dikunjungi. Kan yang muda tidak pantas,” kata Gus Miftah usai pertemuan tertutup dengan Khofifah Senin (25/9/2023) malam.

Gus Miftah tak menampik kunjungannya hari ini bukan sekadar sowan. Sekaligus membawa misi surat tugasnya dari Prabowo Subianto untuk melaksanakan silaturahmi dengan alim ulama, habaib, tokoh masyarakat, dan seluruh rakyat Indonesia. Tujuannya memohon doa restu dan dukungan untuk Prabowo dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Ya mungkin kalau saya dapat tugas untuk sowan ke masyayikh, habaib, gus, dan para tokoh iya. Apakah sowan saya ke Bu Khofifah. Salah satunya itu, ya bisa jadi,” ujar Gus Miftah sambil tertawa dan disahuti senyum oleh Khofifah.

Ia mengaku Khofifah belum memberi jawaban pasti kemungkinan menjadi tim sukses Prabowo. Atau malah justru mendampingi jadi menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres). Gus Miftah memahami kalangan Ahlusunnah pasti perlu waktu untuk mengambil keputusan.

Ada dua setidaknya yang harus dilakukan untuk mengambil keputusan, yaitu istikharah dan musyawarah.

Makhoba manistakhoro wala nadima manistasyaro. Artinya, tidak akan rugi orang-orang yang istikharah tidak akan menyesal orang-orang yang bermusyawarah hari ini kapasitasnya bermusyawarah. Kalau saya pribadi sudah istikarah pasti. Makanya sebagai yang muda, saya ngajak musyawarah yang sepuh,” terangnya.

Soal apakah tawaran jadi timses dan cawapres Prabowo itu disampaikan atau tidak, Gus Miftah enggan terus terang.

“Kalau saya malah rembuk sama ibu. Kan Muslimat se-Indonesia ngefans sama saya, saya mau ngaji sama ibu ke Muslimat-Muslimat,” tuturnya sambil tertawa lagi.

Tapi secara pribadi, Gus Miftah menilai kapasitas Khofifah mumpuni jadi bakal calon wakil presiden Prabowo.

“Kalau soal kapasitas RI 2 ya pantas. Kami juga sebagai NU mana tidak mendukung, tidak bangga orang NU jadi cawapres. Kalau kapasitas pasti ada. Mangkanya kita doain yang baik saja. Peluang insyaallah, didoain saja,” tuturnya.

Sementara Khofifah yang usai pertemuan memang memberi wewenang Gus Miftah untuk berbicara di depan media, hanya menjawab singkat soal pertemuannya.

Wes, wes, matur nuwun (sudah-sudah, terima kasih). Rek, ini lho Gedung Negara Grahadi, masa ngomong politik. Wes yo, suwun (sudah ya, terima kasih),” tandasnya. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs