Sabtu, 23 November 2024

Menlu Rusia Sebut Kesepakatan Laut Hitam Tidak Realistis

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sergei Lavrov Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia ketika berbicara di sidang majelis umum PBB di New York, Amerika Serikat, Sabtu (23/9/2023). Foto: Reuters

Sergei Lavrov Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, pada Sabtu (23/9/2023) mengatakan upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan Laut Hitam sebagai hal yang tak realistis. Meski ditegaskan kalau Moskow tak ada niatan menolak upaya PBB tersebut.

Hal tersebut disampaikannya setelah selama sepekan melakukan diplomasi global yang intens di pertemuan tahunan pemimpin negara di PBB dengan lebih 30 negara.

“Kami menjelaskan kepada Sekretaris Jenderal (PBB) mengapa usulannya tidak dapat dilakukan. Kami tidak menolaknya. Usulan itu hanya tidak realistis. Tidak dapat dilakukan,” kata Lavrov dalam jumpa pers di PBB setelah pidatonya di Majelis Umum.

Dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York itu, Volodymyr Zelenskiy Presiden Ukraina untuk pertama kalinya hadir secara langsung sejak invasi Rusia. Namun antara Lavrov dan Zelenskiy tidak saling bertemu.

Setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, PBB menyalahkan perang tersebut atas memburuknya krisis pangan global.

Ini karena Ukraina dan Rusia merupakan eksportir biji-bijian utama. Moskow juga merupakan salah satu pemasok besar pupuk ke seluruh dunia.

Setelah menarik diri dari perjanjian Laut Hitam, Moskow mulai melakukan serangan bertubi-tubi ke pelabuhan dan penyimpanan biji-bijian Ukraina, yang disebut Guterres merusak usaha PBB untuk membantu memfasilitasi ekspor pupuk dan pangan Rusia sendiri.

Lavrov juga mengatakan kepada awak media bahwa 10 poin rencana perdamaian yang diusulkan Kiev “sama sekali tidak dapat diterapkan” dan konflik itu akan diselesaikan di medan perang jika Ukraina dan negara Barat bertekad menjalankannya.

Menlu Rusia juga mengatakan akan mengunjungi Pyongyang, Korea Utara pada bulan depan untuk melanjutkan negosiasi terkait kesepakatan yang dibuat Vladimir Putin Presiden Rusia dan Kim Jong Un Pemimpin Korea Utara di Moskow. (bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs