Jumat, 22 November 2024

Siap-Siap Hadapi Hujan, Pembangunan Semua Saluran Air di Surabaya Selesai November

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Lilik Arijanto Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Surabaya (kanan) dan Windo Gusman Prasetyo Kabid Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Surabaya dalam talkshow Semanggi Suroboyo Radio Suara Surabaya, Jumat (22/9/2023). Foto: Hamim Arifin/suarasurabaya.net

Musim hujan akan segera datang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan akan turun merata pada November. Karena itu, Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya melakukan percepatan pembangunan saluran air untuk mengantisipasi adanya genangan dan banjir.

Pengerjaan penanganan genangan ini tidak hanya dilakukan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) dan pematusan, tapi juga oleh kelurahan menggunakan dana kelurahan (dakel). Jumlah total sejak awal tahun 2023 ada 265 titik pembangunan dan sudah rampung 70 persen.

Lilik Arijanto Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga dalam talkshow Semanggi Suroboyo di Radio Suara Surabaya mengatakan, pihaknya melakukan dua pekerjaan, yaitu rutin dan paket project untuk menghadapi musim hujan.

“Pekerjaan rutin itu seperti normalisasi saluran dengan pengerukan dan perbaikan dinding-dinding yang rusak. Sedangkan paket pekerjaan project seperti pengerjaan rumah pompa,” katanya dalam talkshow bertajuk “pekerjaan saluran air tuntas sebelum hujan deras” itu.

Lebih lanjut, Lilik mengatakan pengerjaan paket project itu biasanya berdurasi 3 bulan paling cepat dan 6 sampai 7 bulan paling lama. Dia mencontohkan salah satunya adalah pengerjaan rumah pompa Wonorejo yang membutuhkan waktu 6 bulan.

Semua pembangunan tersebut ditarget selesai November 2023 oleh Wali Kota Surabaya. Sedangkan pembangunan yang masuk di pertengahan tahun boleh selesai Desember.

Saat ditanya tentang wilayah yang saat ini paling banyak pengerjaan salurannya, Lilik menyebut Surabaya utara. Karena secara geografis, wilayah tersebut memiliki pemukiman yang padat sehingga butuh penanganan genangan yang tinggi. Sebut saja seperti Tambak Deres dan Tambaksari.

“Tapi untuk genangan tinggi, justru ada di Surabaya barat. Seperti Dukuh Kupang Barat,” katanya. Dia menjelaskan, titik genangan di Surabaya barat tidak banyak, tapi genangannya tinggi.

Kawasan lainnya di Surabaya barat, kata Lilik, adalah Jalan Bintang Diponggo yang berbatasan dengan Jalan Mayjend Sungkono. Hasil investigasi timnya, persoalan terbesar di kawasan itu adalah utilitas kabel. Ada banyak kabel di bawah tanah yang tidak berizin sehingga membuat drainase terganggu.

“Izinnya masang empat buah, tapi di lapangan ditemukan dua puluh,” katanya. Selain kabel, di Mayjend Sungkono juga ada dinding-dinding saluran yang rusak dan sedang diperbaiki.

Selain itu, pengerjaan juga sedang dilakukan di Jalan Lontar yang berlangsung sejak Selasa (19/9/2023) untuk peninggian jembatan. “Mungkin (pengerjannya) kurang dari dua minggu,” kata Windo Gusman Prasetyo Kabid Drainase DSDABM Surabaya yang juga hadir dalam talkshow.

Dalam pengerjaannya, DSDABM membentuk tim dan bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk pengawasan. Seperti informasi tentang kendala atau tumpukan sampah yang menghambat saluran.

Selain itu, sosialisasi pada masyarakat tentang proyek juga dilakukan. Seperti rencana proyek, periode, dan durasi pelaksanaan.

Sosialisasi biasa dilakukan dalam bentuk gambar dan disebar di banyak tempat termasuk Balai RW. Sedangkan sosialisasi di jalan, gambar diletakkan di direksi keet atau kantor proyek.

Untuk tahun ini, DSDABM membuat call centre yang bisa dihubungi 24 jam melalui WhatsApp. “Hubungi 081133331919, kalau ada aduan tentang kendala atau gangguan yang ditimbulkan dari pengerjaan,” kata Lilik.

Dalam talkshow 90 menit tersebut, juga terjadi dialog dengan pendengar Radio Suara Surabaya. Beberapa pendengar menyampaikan keluhannya tentang pengerjaan yang membahayakan pengguna jalan seperti di Menanggal, saluran yang tidak rata dengan jalan di Banyuurip, dan proyek mangkrak di Dukuh Kupang Timur.

Lilik dan Windo bergantian menjawab. Timnya akan ke proyek di Menanggal untuk melakukan evaluasi, sedangkan saluran yang di Banyuurip sudah masuk daftar perbaikan.

Sementara untuk Dukuh Kupang Timur, kata Windo, pihaknya sedang melakukan komunikasi dengan Telkom. Pasalnya, ada box cukup tebal milik Telkom dan harus dihancurkan terlebih dahulu.

Terakhir, Lilik meminta maaf pada masyarakat yang terganggu dengan pekerjaan yang dilakukan DSDABM dan meminta pada masyarakat untuk menghubungi call centre untuk semua info yang membantu percepatan pengerjaan. (ham/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs