Sabtu, 23 November 2024

Dianggap Menutupi Kasus, Pengacara Siswi SD Gresik yang Dicolok Minta Kepala Sekolah Ditangkap

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
SAH siswi kelas 2 SDN di Gresik saat dihadirkan dalam olah TKP, Sabtu (16/9/2023). Foto: Istimewa

Abdul Malik pengacara SAH (8) siswi SD di Menganti, Gresik yang buta akibat dicolok tusuk bakso menyebut kepala sekolah SD tempat korban belajar dianggap menutup-nutupi kasus SAH.

Oleh karena itu Malik mendesak agar kepala sekolah tersebut ditetapkan jadi tersangka. “Ya kepala sekolah wajib jadi tersangka,” kata Malik usai mendampingi SAH menjalani pemeriksaan MRI di RS PHC Surabaya, Rabu (20/9/2023).

Menurut Malik, upaya menutup-nutupi proses penyelidikan itu karena kepala sekolah itu diduga menyembunyikan dan tidak mau membeberkan bukti rekaman CCTV di tempat kejadian perkara (TKP).

“Kepala sekolah itu tahu kejadian itu. Kepala sekolah tahu dan dia menutup-nutupi, CCTV nya itu tidak diaktifkan atau bagaimana,” kata Malik.

Malik meminta supaya pihak Polres Gresik supaya segera menjerat kepala sekolah itu secara pidana karena menghambat proses penyelidikan.

Pengacara korban itu juga meminta agar penyidik melakukan analisa terhadap CCTV. Sebab, dia mendengar kabar kalau rekaman saat waktu kejadian SAH dicolok itu hilang.

“CCTV itu harus dilabforkan, dan Polres Gresik ini sudah melabforkan CCTV karena ada yang hilang CCTV itu,” ucapnya.

Dirinya juga menganggap kalau kepala sekolah itu juga terkesan menghindar dan tidak bertanggungjawab dalam kasus ini. Mestinya sekolah wajib menjamin ruang aman bagi muridnya.

“Aturan hukumnya itu, anak ini ada di sekolah, kejadiannya ada di sekolah. Kalau kejadian di sekolah, siapa yang bertanggung jawab secara hukum? Yang bertanggung jawab adalah kepala sekolah,” pungkasnya.

Sementara itu Umy Latifah Kepala Sekolah Dasar Negeri 236 Menganti, Gresik waktu dihubungi suarasurabaya.net pada Rabu (20/9/2023) malam terkait kasus ini, hanya menjawab, “Maaf masih ada tamu”.

Sebelumnya diberitakan kronologi kejadian SAH dicolok matanya dengan tusuk bakso, menurut Samsul Arif (36 tahun) ayah korban, peristiwa itu terjadi pada Senin, 7 Agustus 2023  lalu. Berawal dari sekolah SDN tempat putrinya sekolah sedang menggelar perlombaan.

“Saat itu memang semua kelas keluar untuk melakukan lomba Agustusan, semua murid di sana berada di halaman sekolah. Anak saya campur dengan murid kelas lain,” kata Samsul Arif pada Jumat (15/9/2023).

Korban diduga ditarik kakak kelasnya ke sebuah lorong sekolah dan dimintai uang jajan secara paksa.

“Karena tidak mau, wajah anak saya ditutupi tangan kemudian tusuk bakso itu dicolok-colokan dari atas ke bawah di bagian mata kanan anak saya,” tambahnya.

Menurut cerita korban, SAH yang ketakutan akhirnya lari dan membasuh matanya dengan air. Lalu matanya yang berdarah juga diusap pakai seragam.

Sepulang sekolah, putrinya mengeluh mata kanannya tidak bisa melihat. karena khawatir, ia pun melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Awalnya dibawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri yang berada di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo Surabaya.

Samsul menjelaskan, dari hasil pemeriksaan di RSUD Dr Soetomo, ada kerusakan pada syaraf mata kanan putrinya yang membuat tidak bisa melihat alias buta permanen. Samsul akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik pada 28 Agsustus 2023.(wld/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs