Sampai sekarang pelaku penusuk mata SAH (8 tahun) siswi SD di Menganti, Gresik masih belum diungkap oleh polisi.
Menurut pernyataan Abdul Malik selaku pengacara keluarga korban, polisi sebetulnya sudah memeriksa sejumlah orang, termasuk terduga pelaku.
Malik menyebut terduga pelaku ini merupakan kakak kelas korban yang duduk di bangku kelas enam. Dari informasi yang beredar, pelaku mencolok mata korban pakai tusuk bakso, karena SAH enggan memberi uang saat dipalak.
“Pelaku ini sudah diperiksa tapi belum dikasih tahu. Anak kelas enam informasinya,” kata Malik, ditemui di RS PHC Surabaya, Rabu (20/9/2023).
Malik belum bisa mengungkap identitas serta ciri-ciri pelaku secara detail. Rencananya, dia akan berkoordinasi dengan Polres Gresik lebih dulu.
“Lebih jelasnya nanti, bagaimana pun juga ini kan masalah anak,” ucapnya.
Dirinya berharap supaya Polres Gresik objektif menangani kasus ini, dan menjerat pelaku sesuai Undang-undang yang berlaku. “Kalau ada yang tidak benar, ya diproses lah,” ucapnya.
Saat ini pihak pengacara bersama keluarga sedang fokus melakukan penyembuhan korban, serta kepulihan psikologi dan mental SAH.
“Keinginan kami korban maupun orang tua, kami PH (Penasihat Hukum) Anak ini (berharap) sembuh dulu psikologi, kejiwaannya. Karena saya tahu proses hukumnya ini anak-anak,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan kronologi kejadian SAH dicolok matanya dengan tusuk bakso, menurut Samsul Arif (36 tahun) ayah korban, peristiwa itu terjadi pada Senin, 7 Agustus 2023 lalu. Berawal dari sekolah SDN tempat putrinya sekolah sedang menggelar perlombaan.
“Saat itu memang semua kelas keluar untuk melakukan lomba Agustusan, semua murid di sana berada di halaman sekolah. Anak saya campur dengan murid kelas lain,” kata Samsul Arif, Jumat (15/9/2023).
Korban diduga ditarik kakak kelasnya ke sebuah lorong sekolah dan dimintai uang jajan secara paksa.
“Karena tidak mau, wajah anak saya ditutupi tangan kemudian tusuk bakso itu dicolok-colokan dari atas ke bawah di bagian mata kanan anak saya,” tambahnya.
Menurut cerita korban, SAH yang ketakutan akhirnya lari dan membasuh matanya dengan air. Lalu matanya yang berdarah juga diusap pakai seragam.
Sepulang sekolah, putrinya mengeluh mata kanannya tidak bisa melihat. karena khawatir, ia pun melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Awalnya dibawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri yang berada di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo Surabaya.
Samsul menjelaskan, dari hasil pemeriksaan di RSUD Dr Soetomo, ada kerusakan pada syaraf mata kanan putrinya yang membuat tidak bisa melihat alias buta permanen. (wld/bil/ipg)