Pengusaha tekstil di Daerah Istimewa Yogyakarta masih bisa berkembang jika iklim bisnis didorong semaksimal mungkin di tingkat daerah dan pusat. Ini disampaikan Robby Kusumaharta, Pakar Ekspor Impor DI Yogyakarta.
Seperti yang disampaikan Radio Rakosa Jogja dalam Jaring Radio Rabu (5/9/2018), Robby mengatakan, ketidakstabilan bahan baku impor bisa dimanfaatkan pengusaha tekstil untuk memanfaatkan bahan baku lokal agar mendapatkan keuntungan.
Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Pertekstilan Indonesia DI Yogyakarta menambahkan, dampak rupiah yang melemah akan sangat dirasakan pelaku industri tekstil yang bahan bakunya masih mengandalkan impor.
Potensi DI Yogyakarta dalam mengembangkan produk-produk kelas premium bisa dilakukan melalui kerja sama dengan kedutaan besar dan Diaspora RI agar lebih mampu membuka pasar-pasar baru. (nin/rst)