Turnamen tenis International Tennis Federation (ITF) Widjojo Soejono International Junior Championship ke-40 akan kembali digelar di Surabaya. Sebanyak 500 petenis asal 25 negara terkonfirmasi akan berpartisipasi di ajang yang dijadwalkan berlangsung di lapangan Kodam V/Brawijaya Surabaya, pada 1-8 Oktober 2023.
Selain Indonesia sebagai tuan rumah, petenis negara luar negeri yang akan ambil bagian yakni Australia, New Zealand, Inggris, Italia, Swiss, Romania, Jepang, China, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Mongolia, Rusia, India, Amerika Serikat, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Para petenis akan bertarung di enam kelompok umur (KU), yakni KU-8, KU-10, KU-12, KU-14, KU-16 dan KU-18 (internasional).
Di kejuaraan reguler tahunan ini, ada sebanyak empat lapangan yang akan dijadikan arena pertandingan. Selain lapangan Kodam V/Brawijaya, para peserta akan bertanding di tiga lapangan lainnya di Surabaya, yakni lapangan Marinir Gunungsari, PDAM Surabaya di Jalan Ngagel, dan lapangan Adityawarman Surabaya.
“Kami juga menyiapkan dua lapangan cadangan, yakni lapangan Raider dan Bekang Dam V Surabaya. Ini sebagai antisipasi jika pesertanya mencapai lebih 650,” kata Didik Utmo Pribadi, Direktur Turnamen ITF Widjojo Soejono 2023 di Surabaya, Selasa (19/9/2023).
Didik Utomo Pribadi menjelaskan, dari enam KU yang diperdandingkan, KU-18 berstatus ITF/internasional. Jumlah peserta ada sebanyak 250 petenis.
“Atlet internasionalnya sebanyak 150 peserta,” jelas Didik Utomo.
ITF Widjojo Soejono merupakan turnamen tenis tertua di Indonesia yang konsisten digelar setiap tahunnya. Turnamen ini banyak melahirkan petenis-petenis hebat dan berkualitas di Indonesia.
Di antaranya ada M Rifqi Fitriadi (Jawa Timur), Lucky Chandra Kurniawan (Kalimantan Selatan), Kareem Abdul Hakim (Jawa Barat), M Gunawan Trismuwantara (Jawa Timur), Christopher Rungkat (Jawa Timur), Nathan Anthony Barki (DKI Jakarta), M Gunawan Trismuwantara (Jawa Timur) merupakan petenis nasional jebolan turnamen ITF Widjojo Soejono.
“Almarhum Widjojo Soejono sebelum meninggal memberi wasiat kepada keluarganya supaya turnamen ini (Piala Widjojo Soejono) terus diselenggarakan. Keluarga sebagai ahli waris juga berkomitmen turnamen ini tidak boleh berhenti,” terang Didik Utomo.
Didik Utomo yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Pelti Jatim mengaku, ITF Widjojo Soejono ini sebagai arena bagi petenis junior Indonesia bisa bertanding lawan atlet luar negeri.
“Harapannya bisa lahir atlet-atlet Indonesia yang berprestasi di kelas internasional. Pembinaan harus dilakukan sejak dini, berjenjang dan berkelanjutan,” pungkas Didik.
Dalam turnamen tenis ITF Junior Widjojo Soejono kali ini, rencana juga akan dihadiri beberapa pengurus Pelti Pusat di antaranya Edward Omar Sharif Hiariej Ketua Umum Pelti Pusat yang juga Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham).(bud/iss/ipg)