Sabtu, 23 November 2024

PBNU Kukuhkan Jokowi dan Sinta Nuriyah Jadi Dewan Pengampu GKMNU

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Joko Widodo Presiden dikukuhkan sebagai Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU) saat pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas dan Konbes NU) 2023 di Pondok Pesantren Al Hamid Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023). Foto : istimewa

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengukuhkan Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU) saat pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas dan Konbes NU) 2023 di Pondok Pesantren Al Hamid Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023).

Pengukuhan ini ditandai dengan penyerahan surat keputusan dari Rais Aam PBNU kepada Joko Widodo dan Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid dewan pengampu GKMNU.

Yahya Cholil Staquf Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama ini dirancang untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan NU di tingkat desa dengan melibatkan warga secara langsung.

“Dimulai dari daerah-daerah yang selama ini menjadi konsentrasi atau basis utama dari warga NU,” ujar Gus Yahya dalam sambutan pembukaan Munas dan Konbes NU 2023.

GKMNU merupakan agenda besar, maka PBNU membutuhkan dukungan dari berbagai pihak di bawah pemikiran dan bimbingan dari sesepuh dan tokoh yang diandalkan. Untuk itu, PBNU membentuk dewan pengampu gerakan keluarga maslahat NU yang terdiri dari lima tokoh, masing-masing Joko Widodo (Jokowi), Ma’ruf Amin dan Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) Mustasyar PBNU, Miftachul Akhyar Rais ‘Aam PBNU, serta Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.

“Ini tokoh yang selama ini menjadi bagian dari keluarga besar kami. Alhamdulillah, semua tokoh tersebut berkenan untuk mendampingi dan mengampu gerakan maslahat keluarga NU,” ucap Gus Yahya.

Kata dia, Gerakan Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (GKMNU) adalah sebuah gerakan di tingkat akar rumput yang menyasar masyarakat desa. Gerakan ini melibatkan warga secara langsung dalam menyelesaikan masalah keluarga di dalam berbagai aspeknya. Mulai dari aspek keagamaan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya.

Melalui GKMNU ini, PBNU telah menyiapkan program kerja sama dengan Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian UKM, dan Kementerian sosial.

Ada tiga provinsi yang telah menerima program-program besutan GKMNU di tingkat desa. Tiga provinsi tersebut adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.

Menurut Gus Yahya, ada 1.766 kecamatan dan 17.000 desa dari tiga kecamatan yang tercatat siap berpartisipasi dalam pelaksanaan program GKMNU. Jika tiga provinsi tersebut telah selesai, GKMNU akan melanjutkan konsolidasi ke beberapa provinsi lain, seperti DKI, Banten, Jawa Barat, Lampung, dan Sumatera Selatan.

Jokowi Presiden turut mengapresiasi program yang tengah dijalankan PBNU melalui Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).

“Pemerintah menyambut baik inisiatif PBNU membentuk GKMNU yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas warga nahdliyin terutama di akar rumput,” ujar Jokowi. (faz/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs