Jumat, 22 November 2024

Stadion GBT Steril, Pemkot Surabaya Serahkan Perizinan Laga Persebaya-Arema ke Kementerian PUPR

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, Senin (18/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyerahkan perizinan pertandingan Persebaya vs Arema FC ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) steril atas permintaan Kementerian PUPR mulai 15 September, hingga Piala Dunia U-17 tuntas digelar 2 Desember 2023.

“Kita dapatnya (surat) baru kemarin malam. Ini adalah kepentinggan bangsa Indonesia. Kalau untuk kepentingan bangsa, sudah di luar kewenangan Pemkot Surabaya, karena sudah dilakukan kementerian, jangan sampai ada sedikit sesuatu yang menyebabkan Piala Dunia merasa tidak nyaman di Indonesia. Ini mempertaruhkan nama bangsa,” beber Eri saat meninjau kesiapan Stadion GBT hari ini, Senin (18/9/2023).

Menurutnya, sterilisasi Stadion GBT ini penting demi menjaga kebanggaan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-17.

“Sehingga ketika ada pertandingan di Indonesia dan Surabaya merupakan kebanggan, kepercayaan Pak Presiden, Pak Menteri, Pak Ketum PSSI untuk meletakkan di Surabaya. Sehingga kita harus menjaga betul kepercaya beliau untuk menjadi lebih baik lagi,” tambahnya.

Diketahui atas sterilisasi itu nasib laga Persebaya vs Arema FC yang akan digelar Sabtu (23/9/2023) pekan ini, belum ada titik terang.

Harusnya laga kandang pekan ke-13 lanjutan Liga 1 itu akan digelar di Stadion Bung Tomo (GBT) karena Persebaya sebagai tuan rumah.

Menanggapi itu, Eri menyerahkan perizinan ke Kementerian PUPR, karena setelah diputuskan steril, Stadion GBT sementara waktu diambil alih bukan wewenang pemkot.

“Insya Allah Persebaya akan koordinasi dengan PSSI dan kepolisian. Karena bagaimana pun keamanan terpenting nomor satu. Kalau terkait Menteri PUPR, kita berdiskusi dengan manajemen Persebaya, ayo kita bicara ke Menteri PUPR. Tapi kalau terkait perizinan dan lain-lain, di luar kewenangan kita,” imbuhnya.

Ia mendukung upaya manajemen Persebaya untuk berkomunikasi dengan pihak terkait agar memperoleh izin gelaran di Stadion GBT.

“Kemarin bersama manajemen Persebaya untuk meminta menyampaikan permintaan kita kepada Menteri PUPR melalui Direktur Sarana Prasarana juga Persebaya akan ke Polda Jatim untuk meminta izin diperbolehkan atau tidak. Kita sama-sama. Saya yakin yang tebaik untuk bangsa ini akan kita ambil dari pada kepentingan sendiri. Karena saya yakin manajemen Persebaya juga luar biasa. Pemain Persebaya, warga dan Bonek juga luar biasa kalau untuk kepentingan bangsa dan negara,” jelasnya.

Eri pun berharap, supporter tetap mendukung kebijakan Kementerian PUPR yang mensterilkan stadion.

“Siapa sih yang gak ingin Persebaya main di sini, kandang Persebaya. Tapi kalau ada kepentingan bangsa yang lebih besar, kita harus bisa mengutamakan kepentingan negara ini. Untuk kepentingan negara, kita harus bisa mengutamakan negara. Saya yakin Bonek bisa mengutamakan bangsa dan negara,” tandasnya. (lta/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs