Wahid Wahyudi Ketua Pengorov Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jawa Timur mengatakan, pebalap yang turun dalam ajang Porprov Jatim VIII merupakan aset masa depan untuk Jatim, apalagi atlet yang tampil dalam ajang dua tahunan itu masih berusia 16 tahun.
“Atlet ini untuk masa depan Jatim, untuk event-event nasional dan internasional,” ucapnya pada Jumat (15/9/2023).
Ia mengatakan, para atlet itu akan menjadi kekuatan tim balap sepeda Jatim pada PON 2028, sehingga pembinaan akan terus dilakukan.
“Untuk Porprov, ya yang usia 16 tahun dan PON di usia 21 tahun. Porprov inilah jadi ajang untuk pembinaan dan menyiapkan atlet balap sepeda Jatim kedepan,” ucapnya.
Pihaknya menyatakan, balap sepeda Jatim menjadi barometer Indonesia. Sehingga menurutnya, sat ini PB ISSI, ISSI Jawa Barat dan ISSI Jateng menaruh perhatian besar dan belajar ke Jatim.
“Mereka turun langsung melihat dan memantau pelaksanaan balap sepeda di Porprov Jatim 2023,” imbuhnya.
Sementara itu, Agus Teguh Stipan Delegasi Keknis balap sepeda Porprov VIII Jatim mengatakan bahwa perolehan medali tahun ini cukup merata.
Ia menyebut, saat ini Kota Kediri masih memimpin perolehan medali sementara dengan 3 emas, 3 perak dan 1 perunggu.
Sedangkan untuk perlombaan sendiri, hingga saat ini belum selesai dan semua Kabupaten/Kota masih berpeluang merebut juara umum.
“Seperti hari ini, Kabupaten Lumajang yang diprediksi sulit bersaing di nomor road race, ternyata bisa meraih dua medali perak di nomor road race beregu dan perorangan,” pungkasnya.(ris/iss)