Jumat, 22 November 2024

Gandeng Ratusan Vendor Pernikahan, Pemkot Surabaya Gelar Isbat Nikah Massal Tanpa APBD

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Pasangan suami istri berusia lanjut mengikuti nikah massal yang digelar Pemkot Surabaya di Gedung Convention Hall Arif Rahman Hakim, Kota Surabaya, 12 Desember 2023 lalu. Foto: Dok Antara/ Diskominfo Surabaya

Dua ratus lebih pasangan baik muda maupun tua di Surabaya bakal diisbat nikahkan secara massal oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, pada 19-20 September 2023 pekan depan.

Eddy Christijanto Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya menyebut, program ini menghabiskan dana miliaran rupiah.

Namun, ia memastikan gelaran tidak mengambil sepeser pun dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Seluruhnya, ditanggung oleh paguyuban wedding di Surabaya.

“Ada yang sebagai event organizer, khusus dekorasi pengantin, hiburan, katering. Semuanya dicukupi oleh teman-teman paguyuban wedding di Surabaya,” ujar Eddy lewat keterangan resmi yang diterima suarasurabaya.net, Jumat (15/9/2023).

Total ada 217 pasangan yang akan menjalani isbat nikah massal. Sementara untuk nikah umum ada delapan.

Program nikah massal ini, lanjut Eddy, demi memberikan kepastian hukum bagi masyarakat yang sebelumnya sudah melakukan pernikahan secara agama, namun belum dicatat sah berdasarkan catatan negara.

“Isbat nikah itu bukan menikahkan baru tetapi ini mencatat kalau mereka sudah nikah, mungkin empat tahun lalu, 10 tahun lalu atau 30 tahun lalu,” kata dia.

Usai isbat nikah massal, Dispendukcapil juga melakukan pembaruan status pernikahan yang tertera di KTP dan KK masing-masing peserta, sekaligus menerbitkan buku pernikahan.

“Ketika mereka sudah punya anak, maka anaknya kami akan segera buatkan akta kelahiran atas nama bapak dan ibunya,” lanjutnya.

Sebelum isbat nikah massal, ratusan peserta dipastikan sudah melaksanakan sekolah calon pengantin (catin) yang digelar Pemkot Surabaya.

“Kami berikan pemahaman dari sisi ketahanan keluarga, kesehatan, hubungan rumah tangga supaya tidak terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” tutur dia.

Menariknya, acara yang digelar pada pekan depan juga diikuti pasangan suami istri tertua.  “Tertua 77 tahun suami dan istri 68 tahun. Anaknya empat orang dan cucunya 11 orang,” ucapnya.

Sekadar diketahui, program nikah massal tahun ini merupakan kali ketujuh yang dilaksanakan melalui program “Layanan Online Terpadu One Gate System antara Dispendukcapil Surabaya, Pengadilan Agama, dan Kementerian Agama Surabaya” (Lontong Kupang) sejak tahun 2021.

Malik Atmaja Koordinator Pengusaha Jasa Pernikahan menambahkan, nikah massal yang diikuti ratusan pasangan merupakan bentuk tanggung jawab sosial dari para pelaku usaha perencana pernikahan kepada warga Kota Surabaya.

“Di sini karena industri pernikahan, maka CSR kami adalah pernikahan masal. Kami gotong royong, ada asosiasi wedding, asosiasi dekorasi, asosiasi katering, asosiasi pembawa acara, asosiasi make up, asosiasi musik,” ucapnya.

Total ada 320 vendor pernikahan yang ikut dalam gelaran isbat nikah massal. “Total Pesertanya 225 pasangan peserta jadi make up-nya ada 225 tim. Vendornya grade A semua,” kata dia. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs