Sabtu, 23 November 2024

Hati-Hati Penipuan Baru Mengatasnamakan Bea Cukai, Begini Modusnya

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi. Foto: thisismoney.co.uk

Penipuan mengatasnamakan instansi masih marak ditemukan di Indonesia, begitu juga di Surabaya.

Kali ini, Hanafi salah satu pendengar Radio Suara Surabaya menceritakan pengalaman yang dialaminya tentang penipuan yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Penipuan ini berawal saat Hanafi mendapat telepon melalui fix phone. Lalu ia diberitahu bahwa dirinya sudah mendapat notifikasi berupa surat sebanyak tiga kali dari Dirjen Bea Cukai.

“Ngomongnya itu ada notif, ada surat dari Dirjen Bea Cukai ke saya itu tiga kali. Bahasanya itu bahasa komputer. Lalu untuk selanjutnya suruh menekan angka 1 (dalam telepon, red),” kata Hanafi kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (6/9/2018).

Setelah Hanafi menuruti perintah dalam telepon tersebut, terdengar ada seseorang yang mengaku bahwa ia merupakan pegawai dari Dirjen Bea Cukai di Jakarta. Untuk meyakinkan korban, pelaku bahkan menyebutkan nama lengkap beserta nomor id pegawai, yakni 197304032017022022.

Kemudian pelaku menceritakan bahwa kartu identitas korban telah disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan transaksi barang secara ilegal.

“Saya ditanya macam-macam, apa pernah mengijinkan data saya dipakai untuk hal seperti itu. Intinya KTP saya dipakai secara ilegal untuk import barang iPhone X sebanyak 75 (iPhone, red) dari Singapura ke alamat yang ditujukan ke Batam. Lalu katanya sekarang iPhone itu disita,” jelasnya.

Setelah itu, pelaku meminta korban untuk berangkat ke Batam untuk malaporkan kejadian tersebut kepada Polresta Balerang yang ada di Batam, Kepulauan Riau.

Namun karena korban tidak bisa menyanggupi karena waktu yang mepet, pelaku kemudian mengaku akan menghubungkan korban dengan Polresta Balerang via telepon.

Hanafi mengaku sambungan itu sempat tersambung sampai akhirnya terputus. Namun, beberapa saat kemudian saat ia mengecek keaslian nomor ID yang diserahkan pelaku, ternyata nomor ID palsu.

Tidak hanya Hanafi, beberapa pendengar Radio Suara Surabaya yang lain seperti Hary JT dan Rudi, warga Surabaya, juga pernah mengalami hal serupa.

Karena masyarakat diimbau berhati-hati, karena semakin banyak modus yang digunakan pelaku yang sekilas terkesan masuk akal. Jangan ragu untuk menanyakan langsung kepada kantor Bea Cukai untuk mendapat informasi lebih jelasnya jika anda mengalami hal serupa.(tin/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs