Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 Surabaya, ditarget tuntas 27 September.
Itu diungkap Reni Astuti Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya pascarapat paripurna, soal tanggapan Wali Kota atas pandangan umum fraksi-fraksi yang digelar Rabu (13/9/2023) sore.
“Hari Senin lalu, Wali Kota menyampaikan nota keuangan. Selasa, fraksi menyampaikan pandangan umum, hari ini Wali Kota menjawab setelah itu komisi-komisi menbahas dengan perangkat daerah (PD) terkait,” jelas Reni, Rabu (13/9/2023).
Menurutnya, pada perubahan APBD 2023 masih berfokus pada pengentasan kemiskinan dan pengentasan pengangguran.
“Itu dua hal yang sangat terkait. Pemkot punya fokus perhatian di sini. Saya minta secara angka bisa disajikan dirapat badan anggaran. Berapa sih jumlah orang miskin yang sudah terentaskan di tahun ini,” jelasnya.
Selain itu, fokus APBD perubahan 2023 juga berkaitan dengan pengendalian banjir, dan soal pendidikan.
“Terkait belanja, ada fokus terhadap pengendalian banjir karena tema APBD 2023 ini berkutat pada penguatan sumber daya manusia. Pemenuhan kebutuhan dasar dan transformasi ekonomi yang inklusif menuju Surabaya yang humanis dan berkelanjutan,” jelas Reni lagi.
“Kita masih banyak bicara soal pendidikan kesehatan, misal beasiswa kuliah dianggarkan 40 miliar di APBD murni untuk 3.186 di perguruan tinggi,” tandasnya.
Sebelumnya, semua fraksi sudah menyampaikan pandangan umum pada Selasa (12/9/2023) terkait penurunan anggaran, alokasi anggaran, juga target yang direncanakan tahun ini. (lta/bil/ipg)